Joni Setuju Hasil Tes Urine Dibeber ke Publik
BANYUWANGI – Tes urine untuk memastikan positif-tidaknya mengonsumsi narkoba bagi para pejabat terus berlangsung. Setelah pejabat pemkab, kemarin giliran anggota DPRD Banyuwangi yang dites urine. Sayang, di antara 48 anggota wakil rakyat, tiga orang absen.
Tes urine yang dilakukan Polres Banyuwangi tersebut diikuti 45 anggota legislatif plus delapan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Sekretariat DPRD. Ketua DPRD, I Made Cahyana Negara, dan tiga wakil ketua dewan, yakni Joni Subagio, Ismoko, dan Yusieni, ikut serta dalam tes urine itu.
Sementara itu, hingga agenda tes urine yang digelar sejak sekitar pukul 09.00 itu berakhir sekitar pukul 12.30, tiga anggota wakil rakyat belum nongol di kantor wakil rakyat Bumi Blambangan. Tiga anggota dewan yang absen itu adalah Heksa Sudarmadi asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Suparman Edi asal Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Ruliyono asal Partai Golongan Karya (Golkar).
Berdasar keterangan pihak sekretariat dewan, para anggota yang absen mengikuti tes urine tersebut tengah sakit. “Pak Heksa dan Pak Suparman sakit. Pak Ruliyono sakit gigi,” ujar sumber yang enggan namanya dikorankan tersebut.
Kasatnarkoba Polres Banyuwangi, AKP Agung Setyobudi, mengatakan tes urine yang dilangsungkan di kantor DPRD kemarin digeber dalam rangka deteksi dini penyalahgunaan narkoba. “Ini hasil koordinasi ketua dewan dan sekretaris dewan dengan kapolres untuk mewujudkan aparatur pemerintahan yang bersih dari narkoba,” ujarnya.
Saat disinggung kapan hasil tes urine diketahui, Agung mengaku sebenarnya hasil tes tersebut bisa diketahui dalam lima detik sampai sepuluh detik setelah tes dilakukan. “Tetapi, ada etika pemberitahuan hasil tes tersebut. Selanjutnya, hasil tes akan disampaikan kepada ketua dan sekretaris dewan,” ujarnya diplomatis.
Sementara itu, Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, mengatakan tes urine tersebut sengaja digelar tanpa pemberitahuan kepada anggota dewan. Agenda penting itu dilaksanakan bersamaan dengan jadwal rapat paripurna internal dewan.
“Tujuannya, agar anggota yang hadir dan mengikuti tes urine maksimal,” kata politikus PDIP tersebut. Made mendukung program pemerintah dalam rangka bersih-bersih narkoba. “Anggota dewan yang mengikuti tes urine 90 persen. Menurut kami ini cukup baik. Jika ada anggota yang positif mengonsumsi narkoba, sanksinya akan kita serahkan kepada partai masing-masing,” kata dia.
Pernyataan lebih keras dilontarkan Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Joni Subagio. Dikatakan, tes urine kemarin digelar dalam rangka mengevaluasi agar tidak ada penyelenggara negara, termasuk anggota dewan, yang mengonsumsi narkoba.
“Kalau ada (penyelenggara negara) yang seperti itu (mengonsumsi narkoba) sangat memalukan. Maka saya setuju, pengguna narkoba, siapa pun orangnya harus ditindak. Kalau ada anggota dewan yang terbukti menggunakan narkoba, kita akan proses pergantian antar waktu (PAW) sesuai mekanisme yang ada di lembaga,” cetusnya.
Joni menambahkan, setelahmen dapat report hasil tes urine yang digelar di lingkungan DPRD Banyuwangi kemarin, pihaknya akan membeber hasil pemeriksaan tersebut kepada publik. “Jika Polri telah memberikan report atas kegiatan hari ini(ke marin), apa pun hasilnya akan kita publikasi,” pungkasnya. (radar)