Warga Siap Menerima
PESANGGARAN – Warga asal Kabupaten Banyuwangi yang pernah menjadi anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dan sempat menetap di Mempawah, Kalimantan Barat, ingin pulang ke kampung halaman. Warga Kota Gandrung yang menjadi eks anggota Gafatar ada tiga kepala keluarga (KK) dengan 17 jiwa.
Dari jumlah itu, satu KK berasal dari Desa Sumberagung, Kecamatan Muncar, dan dua KK lagi dari wilayah Kecamatan Muncar. “Alhamdulillah, kami sehat semua. Semua tiga KK dengan 17 orang,” terang Paeno, 35, salah satu anggota eks Gafatar asal Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
Paeno mengaku baru pulang dari Mempawah, Kalimantan Barat, bersama rombongan. Saat ini ditampung di aula asrama Transito, Dinas Transmigrasi, Provinsi Jawa Timur. “Saya belum tahu kapan bisa pulang,” terangnya saat dihubungi melalui telepon seluler (ponsel).
Kepada Jawa Pos Radar Genteng, Paeno mengatakan dari tempat penampungan itu, selanjutnya dia akan pulang ke rumah orang tuanya di Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung. “Saya akan pulang ke rumah orang tua,” ungkapnya sambil menyebut selama di penampungan diperlakukan sangat baik.
Keinginan Paeno pulang ke rumah orang tuanya disambut baik Pemerintah Desa (Pemdes) Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, dan masyarakat. “Bagaimana pun dia itu (Paeno) warga kita. Akan kita sambut dan kita terima, semua warga sudah sepakat,” cetus Pj. Kepala Desa Sumberagung, Suryanto.
Pj Kades Suryanto mengaku saat Gafatar ramai diberitakan, dirinya mendapat informasi ada warganya yang tinggal di Dusun Pancer menjadi anggota Gafatar di Kalimantan Barat. “Kami mencoba menelusuri, ternyata Paeno yang rumahnya di Dusun Silirbaru,” terangnya.
Data yang ditemukan itu, terang dia, pihaknya langsung berkoordinasi dengan warga setempat dan menyikapi rencana kepulangannya. “Warga tidak keberatan menyambut Paeno bersama keluarganya,” katanya. Selama berada di kampungnya, lanjut dia, Paeno akan diminta membaur dan mengikuti kegiatan di masyarakat.
“Kita minta tobat dulu. Kalau Islam ya bagaimana mengikuti kegiatan agama yang umum, ikut pengajian juga,” ujarnya. Rencana warga menerima kedatangan Paeno dengan baik itu dibenarkan Hartono, 49, ketua RT 4, RW 2, Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung, tempat orang tua Paeno tinggal.
Menurutnya, semua warga dan tetangga akan menyambut baik kedatangan Paeno bersama keluarganya. “Benar-benar akan diterima,” cetusnya. Hartono yang juga paman Paeno menyampaikan keponakannya itu meninggalkan kampungnya untuk mengikuti Gafatar di Kalimantan Barat sekitar tiga bulan lalu.
“Kami tidak paham dia ikut Gafatar,” katanya. Menurut Hartono, sebelum pergi dan bergabung dengan Gafatar, Paeno sudah memiliki tujuh anak. Anak yang paling besar seusia anak SMA dan yang paling kecil masih tujuh bulan. “Jadi Paeno itu satu keluarga sembilan orang,” ungkapnya. (radar)