PESANGGARAN – Ombak tinggi dan angin besar di Pantai Selatan memaksa para nelayan yang ada di pesisir Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, harus menyandarkan perahu dan kapalnya.
Salah satu nelayan Pancer, Subali, 50, mengaku sudah tiga hari tidak melaut. Saat ini di Laut Selatan ombaknya sangat tinggi dan berbahaya bila nekat bekerja. Ketinggian ombak sampai lima meter, saya memilih tidak bekerja,” katanya.
Ombak yang tinggi itu, terang dia, sampai masuk ke daerah daratan di pelabuhan. Sehingga, nelayan yang mengikat perahu di pelabuhan juga harus kuat. “Perahu di bawa sampai ke pelabuhan untuk mencari aman dari terjangan ombak,” cetusnya.
Nelayan lainnya, Warsono, 48, menyampaikan memilih tidak melaut selama ombak besar ini. Bila nekat bekerja, sebenarnya maish bisa meski resikonya sangat tinggi. “Kalau nekat hasil tangkapan juga tidak maksimal,” ujarnya.
Warsono menyebut sekali melaut membutuhkan biaya sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 700 ribu. Jumlah itu sudah termasuk penggunaan solar dan kebutuhan selama di tengah laut. “Kalau hasil tangkapan tidak banyak, kita bisa rugi,” cetusnya.