MUNCAR-Ikan hasil tangkapan para nelayan, kini mulai melimpah. Diantara ikan yang berhasil dibawa para nelayan, ternyata banyak yang rusak. Ikan yang dikenal kelas B itu, ternyata masih laku terjual.
Salah satu pedagang yang menerima ikan kelas B itu, salah satunya Musriah, 35, warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Perempuan itu sengaja membeli ikan yang sudah mulai rusak di Pelabuhan Muncar.
“Ini ikan rusak, jadi tidak dijual seperti ikan yang utuh,” kata Musriah. Menurut Musriah, ikan yang rusak itu bukan berarti tidak bisa dikonsumsi. Ikan itu sebenarnya masih bagus tapi di bagian badan ada yang rusak akibat terhimpit atau jatuh, sehingga kulit dan daging ikan terkelupas.
“Harganya memang agak murah,” ujarnya. Untuk ikan kelas B atau rusak itu harganya bisa miring sampai 30 persen. Contohnya, jelas dia, ikan tongkol yang kini harganya Rp 16 ribu per kilogram, kalau tubuhnya ada yang rusak masih laku sampai Rp 6 ribu per kilogram.
“Ikan yang rusak itu masih segar dan baru ditangkap nelayan,” ungkapnya. Ikan yang rusak itu, jelas dia, di jual ke pabrik untuk pembuatan kerupuk, terasi, dan tepung. “Kalau tidak begitu, ikan yang tubuhnya rusak itu tidak laku kalau dijual di pasaran,” ungkapnya.
Dengan banyaknya ikan kelas B, Musriah bisa menjalankan usahanya, yaitu membeli ikan dengan harga miring. “Kalau jualan ikan yang masih utuh banyak saingannya, jadi saya memilih ini saja,” katanya. (radar)