Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Innalillahi… Pamit Cuci Muka, Bocah Asal Sembulung Ditemukan Tewas di Sungai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Seorang bocah bernama Yongki Mahendra (11), warga Dusun Tanjungrejo, Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di aliran Sungai Setail, Desa/Kecamatan Purwoharjo, Selasa (19/2/2019) sekitar Pukul 07.30 WIB.

Berdasarkan informasi dilapangan, awalnya nenek korban, Kasirah, mengantar korban ke Stadion Brawijaya Purwoharjo untuk latihan sepak bola pada pukul 13.00 WIB, Senin (18/2/2019). Setelah itu, nenek Kasirah pulang.

Nah, sekitar pukul 15.00 WIB nenek Kasirah kembali ke lapangan tersebut untuk menjemput cucunya. Namun menurut pelatih sepak bolanya, siswa kelas III MI NU Purwoharjo itu tidak mengikuti latihan dan tidak mengisi absen.

Selanjutnya, nenek Kasirah bersama pihak sekolah melakukan pencarian terhadap korban. Informasi dari teman korban, sebelumnya korban sempat pamit kepada temannya untuk cuci muka di sekitar sungai setail. Pencarianpun dilakukan ke sekitar sungai.

“Sekitar 100 meter dari Sungai Setail, ditemukan sandal berwarna kuning milik korban,” kata Kapolsek Purwoharjo AKP Ali Ashari, Selasa (19/2/2019).

Pencarian terus dilanjutkan pihak bersama warga dan pihak kepolisian. Dalam pencarian itu ditemukan seragam sepak bola milik korban tak jauh dari Sungai Setail.

Selain itu, Polisi juga menemukan celana dalam warna kuning milik korban yang diletakkan di bawah pohon bambu di pinggir sungai. Namun korban tidak ada di sekitar tempat itu.

Sementara itu, pencarian tetap dilakukan meski hari sudah gelap. Namun upaya pencarian yang dilakukan malam itu belum membuahkan hasil. Akhirnya, sekitar pukul 07.30 WIB tubuh korban ditemukan di Sungai Setail tepatnya bawah jembatan dalam kondisi telanjang.

“Tubuh korban tersangkut pada sebuah batu. Namun malang, korban saat itu diketahui sudah tidak bernyawa. Lokasi ditemukannya korban berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan pakaian korban,” jelasnya.

Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke Puskesmas Purwoharjo untuk dilakukan visum. Ditemukan beberapa benjolan yang diduga akibat benturan dengan batu di sungai. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi pada korban. Selanjutnya, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

AKP Ali Ashari menambahkan, korban diduga kuat terseret arus sungai. Sebab dari keterangan warga sekitar, permukaan air Sungai Setail saat itu sedang naik.

“Meski di sekitar sini tidak hujan deras, namun jika di bagian hulu sungai terjadi hujan, maka tinggi permukaan air akan bertambah,” tegasnya.