BANYUWANGI – Krisis air bersih di sejumlah kawasan di wilayah kota Banyuwangi dan sekitarnya berlanjut kemarin (5/8). Kejadian yang dipicu macetnya aliran air bersih dari Perusahaan Daerah Air minum (PDAM) tersebut sudah berlangsung sejak lima hari terakhir.
Berbagai upaya telah dilakukan warga di kawasan terdampak agar tidak sampai kekurangan air. Seperti di wilayah Perumahan Villa Bukit Mas, RT 2 RW 2, Kelurahan Giri, Kecamatan Giri. Beberapa warga perumahan tersebut menyiasati krisis air bersih itu dengan “memulung” air.
Mereka menampung setitik demi setitik air aliran PDAM hingga dini hari. Ada yang menampung air menggunakan galon air minum dalam kemasan, ada pula yang memanfaatkan ember. Di beberapa titik, meskipun debitnya sangat kecil, air masih bisa mengalir hingga ke kamar mandi.
Tetapi, itu harus menunggu waktu yang tepat, yakni pada malam hingga subuh. Di beberapa rumah lain, meskipun sudah larut malam sampai dini hari air sama sekali tidakmengalir di keran yang beradadi dalam rumah. Sebab, tekananair yang lemah tidak menjangkau ujung keran yang berada di dalam rumah yang notabene berlokasi cukup tinggi.
Sebaliknya, air hanya bisa mengalir hingga keran yang berada di halaman rumah, yakni di keran air yang lokasinya lebih rendah dibandingkan keran yang berlokasi di dalam rumah. “Meskipun sudah menampung air, tapi air yang berhasil kami tampung hanya cukup untuk memasak dan mandi anak,” keluh Rita Elfira, salah satu warga Perum Villa Bukit Mas.
Karena air yang berhasil ditampung jumlahnya terbatas, beberapa orang terpaksa mandi di saluran irigasi yang berlokasi tak jauh dari perumahan tersebut. Selain itu, ada pula yang memilih mandi di kediaman kerabat masing-masing.
“Kami berharap pihak PDAM segera mengatasi permasalahan macetnya air bersih ini,” ujar Niken, warga lain. Kejadian macetnya aliran air bersih juga masih terjadi di kawasan Jalan Ijen, Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi.
“Kami sudah kehabisan kata-kata, Mas. Kami sudah lelah dengan kondisi ini,” pungkas Hery. Seperti diberitakan kemarin, para pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Banyuwangi meradang. Betapa tidak, sejak tiga hari terakhir aliran air bersih di rumah mereka, yakni Perum Villa Bukit Mas, RT 2/RW 2, Kelurahan Giri, Kecamatan Giri, dan Jalan Ijen, Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi, mampet sejak beberapa hari terakhir.
Padahal, sehari-hari mereka menggantungkan suplai air bersih untuk kebutuhan memasak, mandi, mencuci, dan lain-lain, dari aliran air bersih layanan perusahaan pelat merah tersebut. Akibatnya sudah bisa ditebak, warga kesulitan mencukupi kebutuhan air bersih tersebut.
Bahkan, tidak sedikit warga yang untuk sekadar mandi pun harus “mengungsi” ke rumah kerabat. Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, bukan kali ini saja kejadian aliran air PDAM di perumahan tersebut byar-pet. Kejadian serupa kerap terjadi sejak sekitar tiga bulan terakhir.
“Biasanya setelah warga menyampaikan protes, aliran air kembali lancar. Namun, setelah sekitar dua pekan kemudian, air kembali mampet. Berulang-ulang seperti ini,” ujar salah satu warga Villa Bukit Mas yang enggan namanya dikorankan.
Direktur PDAM Banyuwangi, Ayub Hidayat, mengatakan kejadian aliran air macet di kawasan Perum Villa Bukit Mas dan wilayah Jalan Ijen, Kecamatan Banyuwangi, tersebut disebabkan pengerjaan penambahan pipa saluran air. Penambahan pipa dilakukan untuk membagi beban satu sumber air dengan sumber air yang lain.(radar)