Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Musim Hujan Ijen Tetap Ramai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Pengunjung-berjubel-di-atas-puncak-Ijen-yang-memiliki-ketinggian-2.368-di-atas-permukaan-laut-tersebut.

LICIN – Musim hujan tidak menyurutkan niat para wisatawan untuk mendaki puncak Gunung Ijen. Buktinya, pada saat libur akhir pekan kemarin, para wisatawan  masih terlihat membeludak untuk menghabiskan akhir pekan di puncak Ijen.

Pada hari Sabtu dan Minggu kemarin, jumlah pengunjung yang ada di Kawah Gunung Ijen mencapai 1.000 orang lebih. Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Banyuwangi, Pujiadi membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, dibandingkan pada akhir pekan  sebelum musim penghujan datang,  jumlah wisatawan yang berlibur di Ijen tidak ada perbedaan. Namun, wisatawan yang mengunjungi Kawah Gunung Ijen kebanyakan saat ini hanya didominasi oleh  muda-mudi saja.

”Rombongan  ke luarga memang sedikit, mungkin karena hujan ini. Kalau anak-anak muda masih ramai. Jumlah  pengunjung mencapai seribuan orang,” ungkapnya.  Dia menambahkan, karena musim penghujan masih berlangsung, pihaknya juga mewanti-wanti  kepada pihak wisatawan agar tetap  berhati-hati saat mendaki gunung.

Jika hujan berlangsung, akses menuju puncak kawah akan menjadi licin karena hujan. Sampai saat  ini pihak BKSDA hanya membuka jalur pendakian mulai pukul 01.00 sampai pukul 12.00. ”Hujan di  kawasan Ijen sering terjadi pada  sore hari. Tapi pembukaan jalur pendakian ini kondisional, kalau  pas pukul 09.00 hujan lebat, tentunya akan kami tutup pendakiannya  demi keselamatan,” tambah  Pujiadi.

Saat musim penghujan seperti ini, sebenarnya fenomena blue fire maupun pemandangan birunya  kawah di puncak gunung tidak terlalu jelas terlihat. Saat musim hujan di  kawasan puncak banyak tertutup oleh kabut yang menghalangi pemandangan.

Namum hal ini tidak menyurutkan niat para wisatawan untuk sekadar meng habiskan waktu untuk mendaki sampai ke puncak gunung. ”Iya, sebenarnya pemandangan kurang bagus saat hujan, karena banyak kabut. Tapi tetap  saja ramai. Pos Paltuding penuh  kendaraan,” terangnya.

Sementara itu, ditanya apakah  tidak ada pengurangan jumlah pengunjung mengingat di area pintu masuk menuju Ijen, tepatnya di pertigaan Jambu, Desa Taman sari, Licin ada penarikan retribusi senilai Rp 3.000, Pujiadi mengatakan kalau hal itu tidak mempengaruhi jumlah pengunjung sejauh ini.

Sekadar diketahui saja, beberapa waktu lalu juga pernah ada rombongan wisatawan yang akan menuju Kawah Gunung Ijen balik  kucing lantaran merasa keberatan dengan adanya penarikan retribusi di jalan provinsi itu. ”Jumlah pengujung tetap saja. Kalau berkurang  ya mungkin karena sering  hujan ini,” pungkasnya. (radar)