KALIPURO – Persebaran nyamuk aedes aegypti yang sering membawa penyakit rupanya menimbulkan kekhawatiran aparat. Warga bersama siswa sekolah, ormas pemuda, perangkat desa, aparat puskesmas, polisi, dan TNI, turun tangan memberantas sarang nyamuk di Dusun Krajan, Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro.
Sebelumnya, pihak Puskesmas Kelir mencatat ada tiga warga di Dusun Krajan yang positif terkena demam berdarah (DB) selama Agustus 2016. Kabar tersebut menyebabkan pihak Koramil dan Polsek Kalipuro turun tangan. Dipimpin Kapolsek Kalipuro, AKP Supriyadi dan Danramil Kalipuro, Lettu Inf. Misdari, belasan anggota TNI–Polri blusukan mencari sarang-sarang nyamuk.
Mereka menyusuri lorong-lorong rumah penduduk yang banyak terdapat lubang dan genangan air. Selain itu, juga dedaunan pohon berbentuk cekung dan sampah plastik yang berserakan di tepi jalan dan saluran air. “Penyebaran nyamuk aedes aegypti cukup berbahaya saat ini. Apalagi, terbaru ada virus zika. Sebelum menyebar kemana-mana kita hentikan dari lokasi yang paling banyak populasinya,” ujar Danramil Kalipuro, Lettu Misdari.
Kepala Puskesmas Kelir, drg. Nur Hidayat, menambahkan ditemukannya tiga pasien positif DB menjadi warning bagi seluruh masyarakat di dusun tersebut. Hal tersebut menunjukkan ada populasi cukup tinggi dan kondisi lingkungan kurang bersih, sehingga mendukung tumbuh kembang nyamuk. Hal yang paling efektif memutus rantai pertumbuhan nyamuk adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Lanjutkan Membaca : 1 | 2