Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Baznas Khitan 9 Anak Duafa

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Suasana-khitanan-masal-di-Yayasan-Pendidikan-Sosial-Darunnajah-Banyuwangi-kemarin.

BANYUWANGI – Sembilan anak kaum duafa di Kecamatan Banyuwangi dikhitan secara masal Sabtu (30/7) pagi kemarin. Kegiatan  sosial itu dilakukan di Yayasan Pendidikan Sosial Darunnajah di Jalan KH. Harun Nomor 3, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi.

Sebelum dikhitan, sembilan anak dari berbagai kelurahan di Kecamatan Banyuwangi diarak keliling kota menggunakan becak. Kegiatan sosial itu merupakan kegiatan sosial dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banyuwangi ini disambut baik para orang tua dari anak yang dikhitan.

Menurut Heriyanto, 33, salah satu orang tua, kegiatan itu dirasa sangat membantu dirinya. Terlebih, anaknya  yang sudah duduk di bangku kelas III SD memang sudah waktunya dikhitan. ”Alhamdulillah terima  kasih ada sunat gratis. Petugas Baznas tiba-tiba  ke rumah dan menawari sunatan masal ini,  saya langsung mengiyakan,” ujar kuli bangunan  yang tinggal di Kelurahan Karangrejo itu.

Kegiatan khitan masal itu juga disambut baik pengasuh Pengasuh Ponpes Darunnajah, KH. Abdul Latief Harun. Dengan dikhitan, diharapkan anak-anak generasi penerus bangsa ini bisa menjadi muslim yang sempurna di  kemudian hari. Dengan dikhitan, salat yang dikerjakan anak-anak bisa lebih diterima Allah SWT.

”Tidak hanya sunat, sebagai umat muslim kita memang harus rajin memotong kuku, merapikan kumis, dan bulu-bulu lain,” ujarnya. Wakil Komisioner Baznas Banyu wangi, Herman Sulistiyono,  mengatakan kegiatan itu memang  merupakan program Baznas  Banyuwangi untuk membantu meringankan beban kaum duafa  di Banyuwangi.

Tidak hanya di Kecamatan Banyuwangi, Baznas Banyuwangi berkoordinasi dengan pihak UPZ untuk melakukan  pendataan kaum-kaum duafa di kecamatan lain. Tentu, khitan  masal juga akan dilaksanakan di kecamatan lain.

”Ini sudah sesuai syariah Alquran. Kami  akan terus lakukan di kecamatan  lain,“ jelas Herman.  Dia berpesan kepada orang tua dan anak-anak yang telah  dikhitan, setelah dikhitan mereka   harus lebih rajin beribadah.

”Setelah dikhitan harus lebih rajin salat dan mengaji,” tandasnya. Sementara itu, dalam kegiatan ”Khitanan Anak Duafa Bersama Baznas” itu hadir pula Ketua Baznas Banyuwangi, Samsudin  Adlawi, dan seluruh komisioner dari Baznas Banyuwangi. Koordinator UPZ dan perwakilannya   juga hadir. Pihak Forpimka Banyuwangi juga hadir.

Setelah puas berkeliling kota menggunakan becak dan diiringi musik tradisional kuntulan, para   anak-anak yang akan dikhitan  itu dikumpulkan menjadi satu di salah satu ruangan di Ponpes  Darunnajah kemudian dikhitan.  Tim dokter yang diketuai dr.  Purwanto langsung beraksi. Sebagian anak-anak mulai meringis kesakitan saat proses khitan  dilaksanakan.

”Baznas Banyuwangi  mengucapkan banyak terima kasih kepada IDI dan PPNI  Banyuwangi yang sudah bekerja sama dengan kami di khitanan  duafa bersama Baznas ini. Kami  ucapkan juga terima kasih kepada UPZ Banyuwangi dan Ponpes Darunnajah,” ujar Ketua Komisioner Baznas Banyuwangi, Samsudin  Adlawi.(radar)