MUNCAR – Aktivitas nelayan di pesisir Pantai Muncar, Kecamatan Muncar, sudah sepekan terakhir ini sepi. Sebagian nelayan memilih libur melaut lantaran angin kencang dan ombak tinggi. Salah seorang nelayan Muncar, Muhammadi Djufri, 43, mengaku terpaksa memarkir kapal miliknya di pelabuhan lantaran cuaca tidak bersahabat. Jika dipaksakan melaut, khawatir akan berdampak buruk.
“Sementara hanya bisa kerja dengan cara memancing di pinggiran. Tidak berani ke tengah,” katanya. Selama tidak bekerja itu, banyak perahu dan kapal milik nelayan dimasukkan ke dermaga. Sebab, ombak tinggi yang sering datang mengancam perahu dan kapal.
“Kalau diparkir di luar dermaga, kapal masih bisa rusak dan pecah terkena ombak besar,” ujarnya. Menurut Djufri, selama ini sebelum melaut para nelayan mencari informasi mengenai cuaca yang telah dipampang Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Ketapang (KUPP) wilayah kerja (Wilker) Muncar.
“Di pengumuman itu ada kondisi cuaca dan ombak,” terangnya. Djufri menyebut, angin besar dan ombak yang tinggi itu menyebabkan para nelayan resah. Sebab, penghasilan mereka hanya dari hasil laut itu. “Tinggi gelombang mencapai tiga meter. Nelayan kita imbau waspada,” ujar Kepala KUPP Ketapang Wilker Muncar, Ummu Faridah.
Petugas perikanan Muncar, Abidin, mengatakan aktivitas para nelayan Muncar menurun karena cuaca kurang bersahabat itu sejak sepekan lalu. Itu berpengaruh terhadap produksi perikanan. “Semoga saja tiga hari ke depan cuaca kembali normal, dan nelayan bisa segera melaut lagi,” harapnya. (radar)