Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lulusan SD Langsung Dapat Berkas PPDB

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Siswa-SDN-1-Giri-mendengarkan-nasihat-kasek-saat-pengumuman-kelulusan-kemarin

Hanya Siswa SDN Model yang Gunakan Konversi Nilai

BANYUWANGI – Puluhan ribu siswa sekolah dasar (SD) di Banyuwangi kemarin (25/6) mendapatkan hasil pengumuman kelulusan. Masing-masing siswa memperoleh map yang berisi rapor, surat keterangan hasil ujian sekolah (SKHUS), dan surat keterangan lulus (SKL) dari sekolah.

Seluruh berkas tersebut diberikan sekolah sebagai modal siswa untuk berpartisipasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur reguler yang dibuka besok (27/6). Yang berbeda perlakuan hanya lulusan SDN Model Banyuwangi.

Sekolah satu-satunya yang menyelenggarakan Kurikulum 2013 (K13) di Banyuwangi tersebut memberikan dua penilaian dalam rapor siswa. Sesuai Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013, rapor siswa diisi dengan narasi bukan dengan  angka.

Namun, dalam PPDB reguler online kali ini yang digunakan  untuk penghitungan skor adalah angka, maka sekolah penyelenggara K13 mengkonversi penilaian narasi menjadi angka. Itu demi memudahkan penghitungan skor dalam PPDB.

“Kalau di kita selain penilaian narasi, setiap guru juga menyiapkan nilai berupa angka. Karena narasi itu sebenarnya pengem bangan dari angka. Angka tersebut kami keluarkan setelah Dinas Pendidikan meminta agar disertakan dalam rapor siswa,” kata Kepala SDN Model, Lusiana Sri Hariyani.

Secara teknis, kata Lusiana, para siswa SDN Model yang meng gunakan K13 tidak terkendala masalah nilai pada rapor. Apalagi, sejak Februari 2016 nilai rapor berupa angka sudah disetorkan ke Dinas Pendidikan untuk skoring PPDB.

“Kita juga memiliki aplikasi untuk mengkonversi nilai. K13 ini menggunakan penilaian narasi supaya antar siswa tidak saling mematok nilai dalam belajar, melainkan ke mampuan dan kejujuran. Angka dari konversi narasi itu juga kita berikan untuk siswa yang melanjutkan sekolah ke luar kota,” jelasnya.

Sementara itu, pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di SDN 1 Giri pagi kemarin, 71 siswa kelas 6 sudah berkumpul di dalam kelas sejak pukul 08.00. Mereka menanti pengumuman kelulusan yang akan disampaikan pagi itu.

Setelah guru kelas dan kepala sekolah datang, satu per satu siswa tersebut diberi map berisi surat keterangan lulus. Usai melihat hasil SKL, para siswa itu berteriak bersama. Sebab, hari itu 100 persen siswa
kelas 6 dinyatakan lulus. Beberapa siswa saling memeluk temannya  karena merasa bahagia dengan hasil yang telah diperoleh.

Kepala SDN 1 Giri, Lilik Hertiningsih, mengatakan terkait pengumuman kelulusan, dirinya sengaja hanya mengundang siswa. Orang tua hanya boleh mengantar sampai depan kelas. Hal itu, menurut Lilik, dilakukan agar para siswa bisa merasakan suasana perpisahan dengan teman-temannya.

Selain itu, juga agar bisa merasakan kegembiraan bersama saat membuka surat yang menyatakan mereka lulus. “Dari dulu kita hanya mengundang siswa saja. Kalau pengumumannya lewat orang tua atau menunggu dibuka di rumah, ikatan antar siswa ini jadi tidak terlalu kuat,” jelas Lilik.

Siswa yang dinyatakan lulus ini menurut Lilik sebelumnya sudah di pertimbangkan dewan guru. Dengan patokan para siswa bersikap baik dan memiliki nilai yang tidak kurang dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) tiap mata pelajaran.

“Alhamdulillah semua lulus. Yang tertinggi rerata USBN-nya 287,0 dan terendah 152,5. Selain memperoleh berkas, para siswa juga kami bekali pengetahuan seputar pendaftaran PPDB reguler. Jadi, supaya besok waktu pendaftaran sudah tahu,” ujar Lilik.

Dalam map yang diberikan kepada siswa, sekolah sudah menyertakan rapor asli, SKHUS, Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), dan surat keterangan lulus dari sekolah. Berkas-berkas tersebut nanti dapat digunakan siswa sebagai modal mendaftar ke SMP melalui PPDB reguler mau pun jalur langsung ke sekolah swasta.

Pemberian berkas beserta fotokopi dan legalisasi juga diberikan kepada para orang tua siswa kelas 6 di SDN Kepatihan. Setelah pengumuman kelulusan disampaikan sekitar pukul 10 pagi, para orang tua memperoleh
map yang berisi berkas siswa.

“Kita berikan fotokopi berkas plus legalisasi supaya siswa tidak usah bolak-balik ke sekolah. Apalagi, lima siswa juga ada yang melanjutkan ke luar kota, jadi seluruh berkas kita lengkapi,” kata Kepala SDN Kepatihan, Endah Wati.

Selain itu, sekolah juga menjelaskan tata cara pendaftaran PPDB reguler supaya mereka tidak kebingungan saat mendaftar nanti. Seperti penggunaan nomor ujian nasional siswa dan tanggal lahir siswa saat mendaftar.

Kemudian, penghitungan skor yang menggunakan nilai rapor semester VII hingga semester XI dan rerata mata pelajaran PKN dan IPS di ujian sekolah (US). “Kita beri tahu nomor ujian nasionalnya yang digunakan
mendaftar PPDB 9 digit, dimulai dari kode kabupaten. Selain itu,  bagi yang mau mendaftar dari sekolah, kita juga akan siapkan operator untuk membantu,” imbuhnya. (radar)