Imbas Truk Terguling di Hutan Baluran
KALIPURO – Kepadatan kendaraan menuju Pelabuhan LCM Ketapang, Desa Ketapang, meningkat sejak pagi kemarin (5/2). Penyebabnya, jumlah kendaraan yang hendak menuju Bali melalui Pelabuhan LCM Ketapang meningkat.
Antrean kendaraan sampai mengular ke jalan raya, tepatnya di depan pintu masuk Pelabuhan ASDP Ketapang sampai siang kemarin. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, banyaknya kendaraan yang menuju Bali, terutama truk besar, disebabkan pada Kamis malam kemarin (4/2) ada truk muatan tripleks yang terguling di Hutan Baluran, Situbondo.
Gara-gara kecelakaan itu, kendaraan yang hendak menuju arah Banyuwangi tertahan sampai truk terguling tersebut dievakuasi. Pagi kemarin truk yang terguling di Hutan Baluran sudah dievakuasi. Kendaraan yang tertahan di belakang truk terguling itu akhirnya bisa kembali melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi. Akibatnya, kendaraan di Pelabuhan LCM Ketapang lebih ramai dibandingkan hari biasa.
”Antrean panjang kendaraan di Pelabuhan LCM Ketapang ini akibat efek karambol. Di Hutan Baluran ada kecelakaan. Antrean ini terjadi sejak pagi kemarin, tapi hanya sampai di depan pintu masuk ASDP Ketapang,” jelas Manajer Operasional PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto.
Dijelaskan, jumlah armada kapal yang beroperasi saat antrean kendaraan terjadi kemarin lengkap. Antrean itu murni disebabkan jumlah kendaraan, terutama truk besar, mengalami peningkatan dalam waktu bersamaan.
”Ada 11 sampai 12 kapal yang beroperasi di LCM Ketapang. Kendaraannya yang banyak menuju Bali,” jelas Wahyudi. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, antrean kendaraan memang terjadi sampai depan Pelabuhan ASDP Ketapang. Antrean itu didominasi truk-truk besar.
Para sopir harus bersabar masuk ke Pelabuhan LCM Ketapang, karena mereka harus mengantre berjam-jam. ”Sudah satu jam saya mengantre, Mas. Belum naik-naik ke kapal,” keluh Sunardi, 37, sopir truk Fuso asal Jember tujuan Singaraja, Bali. (radar)