PURWOHARJO – Bagi warga yang ingin berlibur ke Pantai Grajagan, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo hendaknya berhati-hati. Selain sempit, jalan raya yang ada di tengah hutan jati itu banyak yang berlubang dan bergelombang, kemarin (27/2/2018).
Muhammad Daris (26), salah seorang warga Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo mengatakan, jalan menuju Desa Grajagan itu sering dikeluhkan warga karena cukup membahayakan. Meski aspal di jalan baik, tapi bergelombang.
“Jalannya ngombak naik turun, kalau kecepatan tinggi bisa terjungkal,” katanya.
Lelaki yang berprofesi sebagai sopir itu mengatakan pengendara motor sering kecelakaan saat melintas di jalan raya yang ada di selatan desanya itu, terutama saat turun hujan atau malam hari.
“Di sepanjang jalan hampir tidak ada lampu penerangan,” keluhnya.
Salah satu mahasiswa perguruan tinggi swasta di Banyuwangi, Haris Gozali, mengaku awalnya tak begitu memperhatikan kondisi jalan saat akan ke Pantai Grajagan. Selepas Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo dengan memasuki hutan jati, motor yang dinaiki sempat oleng. Tidak lama, roda depan moto menghantam gundukan aspal.
“Untung saja saya tidak sampai jatuh,” keluh pemuda 23 tahun tersebut.
Aspal di jalan itu, jelas dia, sebenarnya masih dalam kondisi baik. Jalan yang bergelombang itu diduga akibat terlalu sering dilewati oleh truk yang mengangkut kayu jati dari dan menuju ke Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Gaul yang ada di tengah hutan itu.
“Kelas jalannya tidak sesuai dengan muatannya, harusnya ini segera ditertibkan,” imbuhnya.