BANYUWANGI – Sudah empat hari berjalan, pelaku pembunuhan Restu Wahyu Bachtiar, 20, belum terungkap. Siapa pelakunya, polisi belum menemukan titik terang. Motif pembunuhan karyawan KSU Mahkota Rogojampi tersebut belum juga terkuak.
Apakah berlatar belakang asmara, perampokan, ataukah motif lain, aparat kepolisian masih menyelidikinya. Hingga kemarin (24/5) polisi masih sebatas mendalami motif kematian pria asal Jember tersebut.
Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Stevie Arnold Rampengan, mengatakan pihaknya masih mendalami kasus pembunuhan tersebut. Termasuk, mendalami penyebab kematian korban yang dinilai cukup tragis. “Motifnya masih kami dalami sejauh ini,” katanya.
Hasil penelusuran di lapangan, polisi menduga pelaku pembunuhan lebih dari satu orang. Itu mengingat adanya bekas kekerasan di tubuh korban bagian belakang dan depan. Luka itu memunculkan dugaan korban sempat dianiaya sebelum dihabisi dengan tali di leher.
Selain itu, melihat korban yang ditemukan tewas terikat dalam kantong plastik semakin menguatkan dugaan polisi bahwa pelaku lebih dari satu. Dugaan-dugaan itu masih terus didalami, termasuk mengenai motif. Salah satu motif yang muncul, di antaranya perampokan.
Motor korban yang juga inventaris KSU Mahkota sampai sekarang belum ditemukan. Hal itu juga bisa menjadi petunjuk tentang motif pelaku. “Motif perampokan bisa saja. Karena motor korban masih dilacak sejauh ini,” bebernya.
Kepolisian juga tidak menampik adanya kemungkinan motif lain, di antaranya motif balas dendam. Akun Facebook korban diharapkan bisa menjadi petunjuk terkait dugaan motif lain. Ditegaskan Stevei, pihak kepolisian sejauh ini masih melakukan pendalaman.
Seperti diberitakan kemarin, Restu Wahyu Bahtiar, 20, lajang asal Dusun Krajan Kidul, Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, ditemukan tewas mengenaskan. Kuat dugaan korban menjadi target pembunuhan.
Sebab, leher karyawan KSU itu dalam kondisi terjerat tali plastik. Tubuhnya terikat tali tampar. Pada pelipis mata korban terdapat luka. Pipi bujangan itu luka. Korban diduga dianiaya sebelum akhirnya dibunuh dengan cara keji. (radar)