Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Kapal Nelayan Bersolek, Gitik Siap Dilarung

Kapal-kapal slerek milik para nelayan yang sudah berhias berjejer di kolam Pelabuhan Muncar, kemarin (3/10)
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Kapal-kapal slerek milik para nelayan yang sudah berhias berjejer di kolam Pelabuhan Muncar, kemarin (3/10)

MUNCAR  – Upacara ritual petik laut yang digelar para nelayan Muncar, masih akan berlangsung pada Kamis (5/10). Tapi, suasana kemeriahan sudah terlihat sejak sepekan terakhir. Puluhan kapal slerek dan perahu milik nelayan, tanpak berjejer di kolam Pelabuhan Muncar, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar dengan bersolek warna warni.

Para nelayan yang ada di ujung timur Pulau Jawa ini, tampaknya sudah Siap menyambut upacara tradisional petik laut yang digelar setiap tahun itu. ”Semua persiapan sudah selesai, tinggal pelaksanaannya,” cetus Sudirman, salah satu panitia Petik Laut Muncar.

Seperti upacara petik laut sebelumnya, terang dia, kapal milik para nelayan itu akan mengantar gitik sesaji hingga ke tengah laut. Warga biasanya juga banyak yang ikut ke tengah laut dengan naik kapal tersebut. “Tinggal pelaksanaannya saja,” katanya.

Salah satu nelayan, Sugeng, 43, asal Dusun Kalimati, Desa Kedungringin, Kecamatan, mengatakan, untuk menyambut petik laut ini sengaja menghias kapal miliknya dengan memberi pita dan umbul-umbul.

Selain itu, juga menambah aksesoris dan sound system. “Setiap petik laut, kapal harus tampak baru,” ujarnya.

Hiasan perahu ini, lanjut dia setiap tahun sering tidak sama. Sebab, hiasan perahu dan kapal menymakan gitik sesaji yang dibuat oleh panitia besama salah satu pemilik kapal slerek yang mendapat giliran. “Hiasan sama persis dengan gitik sesaji,” cetusnya.

Selain persiapan panitia dan kapal yang sudah siap, gitik sesaji yang akan dilarung ke laut juga sudah selesai dibuat. Gitik sesaji itu, kini dibuat oleh H. Mursyid, asal Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo. ”Biaya pembuatan gitik habis Rp 1 juta lebih,” kata H. Mursyid.

Mursyid mengaku sudah dua kali mendapat giliran membuat gitik sesaji untuk petik laut. Sebelum tahun ini, pernah membuat gitik itu pada tahun 2004. “Setelah didoakan, gitik sesaji ini dilarung. Harapannya, semoga hasil tangkapan nelayan bisa melimpah dan mendapat berkah,” harapnya.(radar)