The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Between a Smile and an 'Otok-Otok': The Interesting Story Behind the Legendary Klotok Ship

between-smile-and-‘took-otok’:-interesting-story-behind-the-legendary-klotok-ship
Between a Smile and an 'Otok-Otok': The Interesting Story Behind the Legendary Klotok Ship
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI, Jurnalnews – Kenangan masa kecil adalah bagian yang tak mudah dilupakan oleh setiap orang, di mana momen bermain dan berinteraksi dengan mainan memiliki daya tarik tersendiri. Saturday (06/01/2024).

Salah satu mainan yang khas dan meninggalkan kesan mendalam dalam ingatan kita adalah mainan kapal laut Klotok atau Otok-otok. Saat kita masih kecil, tentu tidak asing dengan keberadaan mainan seru ini.

Formerly, mainan ini memiliki status istimewa, dan hingga kini keberadaannya tidak tergerus oleh waktu. Bukti nyata masih dapat kita temui pedagang yang menjual mainan legendaris ini, membuktikan bahwa daya tariknya tetap abadi.

Pada suatu malam di arena tanah lapang di kampung desa terpencil, suasana riang gembira memenuhi udara seiring pertunjukan hiburan rakyat yang berlangsung.

Kemeriahan itu terasa sepanjang satu minggu penuh, diiringi oleh deretan pedagang kaki lima yang memutari lapangan.

At that time, Abah, seorang warga setempat, datang ke hiburan rakyat bersama anak semata wayangnya. Sambil berkeliling lapangan, menikmati hiburan rakyat, dan mencoba beragam jajanan dari para pedagang.

Tiba-tiba anaknya merengek meminta mainan. Matanya tertuju pada kapal laut otok-otok, sebuah mainan yang begitu memikat hatinya.

Abah pun terkejut melihat pilihan anaknya. Ingatannya seketika membawa dia kembali ke masa kecilnya, di mana dia sendiri pernah menangis ingin memiliki mainan serupa ketika usianya masih sekecil anaknya sekarang.

“Air mata tak bisa kutahan saat anakku memegang mainan kapal laut otok-otok,” ungkap Abah, tersirat dalam suaranya getir, mengingatkan pada kenangan pahit di masa kecilnya.

Arifin, seorang pedagang mainan kapal Klotok asli dari Kabupaten Jember. (Foto.Dok: Rony Subhan).Arifin, seorang pedagang mainan kapal Klotok asli dari Kabupaten Jember. (Foto.Dok: Rony Subhan).

Meanwhile, Arifin, pedagang mainan kapal Klotok, berbagi kisah menarik dari pengalamannya menjual mainan legendaris ini yang sering dihiasi oleh cerita-cerita unik dari para pembelinya.

“Ada satu cerita menarik. At that time, saya berjualan di tempat hiburan rakyat, dan datanglah seorang pembeli yang usianya tidak muda lagi, bahkan sudah melewati usia 70 year. Saya bertanya padanya, ‘Mau belikan untuk siapa?’ dan kakek itu dengan senyum lebar menjawab, ‘Untuk cucu saya,’ ” cerita Arifin kepada Jurnalnews.com.

Kegembiraan Arifin semakin bertambah ketika kakek tersebut tidak hanya membeli satu, melainkan langsung 20 biji kapal Klotok. Tak kalah heran, Arifin pun penasaran dan bertanya, “Kenapa beli sebanyak itu, Kek?”

“Ternyata kapal Klotok ini tak hanya untuk cucu kesayangannya, melainkan juga diberikan kepada anak-anak tetangga sekitarnya,” ungkap Arifin sambil tertawa.

Ceritanya semakin menarik, membuat saya semakin penasaran untuk mengeksplorasi kisah tentang kakek yang ‘memborong’ kapal klotok tersebut.

“Rupanya kakek tersebut adalah mantan prajurit Angkatan Laut, dan dia pun menceritakan tentang pengalamannya selama bertugas untuk Indonesia,” tambah Arifin.

Tak hanya sekedar hiburan, Arifin juga memberikan sedikit wawasan tentang kapal klotok atau kapal otok-otok. Sebagai mainan tradisional jadul yang berbahan seng, mainan ini menjadi salah satu kekayaan Indonesia.

Sederhana dalam proses pembuatannya, terbuat dari plat besi atau seng, kapal ini dihias dengan detil seperti canon gun dan kepala prajurit di bagian depan serta di bagian belakang berbendera Indonesia.

Arifin menjelaskan cara memainkannya. Setelah tempat di dalam perahu diberi minyak goreng dan tungku dinyalakan, tekanan panas dari pembakaran akan membuat perahu bergerak sambil mengeluarkan suara khas “klotok-klotok-klotok”

“Bahan bakarnya sangat sederhana, hanya butuh minyak goreng dan korek api. Selama minyak goreng masih ada, perahu ini tidak akan berhenti,” tutur Arifin.

Arifin, seorang pedagang mainan kapal Klotok asli dari Kabupaten Jember, telah menjelajahi keberbagai kabupaten untuk menjual mainan anak-anak.

Arifin pedagang mainan asal Kabupaten Jember yang berdagang di Banyuwangi. (Foto.Dok: Rony Subhan).Arifin pedagang mainan asal Kabupaten Jember yang berdagang di Banyuwangi. (Foto.Dok: Rony Subhan).

Kisah perjalanan usahanya dimulai sejak tahun 2007 dan hingga kini, Arifin terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai jenis mainan. even so, daya tarik utamanya tetap terletak pada pesona mainan kapal klotok.

Abah, at that time, dengan senang hati membelikan mainan kapal klotok untuk anaknya. Kebahagiaan Abah tak terkira karena anaknya bisa bermain dengan mainan yang sama persis seperti yang pernah dimilikinya ketika ia masih kecil.

Ia mengungkapkan tekadnya untuk terus merawat mainan kapal tersebut, meskipun suatu hari nanti anaknya mungkin tak lagi menyentuhnya. Menurut Abah, mainan tersebut bukan hanya sekadar mainan, melainkan juga memiliki nilai sejarah yang dalam dan berarti bagi dirinya. (Rony//JN).