Sedang liburan di Banyuwangi, tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner khas Bumi Blambangan yang menggugah selera. Ada pecel rawon hingga rujak soto.
Banyuwangi merupakan kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa yang berbatasan dengan Kabupaten Situbondo, Bondowoso, dan Jember. Wilayah terluas di Jawa Timur dengan luas 5.782 kilometer persegi ini memiliki kekayaan wisata alam, buatan, hingga kuliner.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menjelajahi berbagai wisata alam, wisatawan wajib mencicipi kelezatan wisata kuliner khas Banyuwangi. Berikut beberapa rekomendasi kuliner yang wajib dicoba ketika berlibur ke Banyuwangi.
1. Pecel Rawon
 Pecel rawon khas Banyuwangi. Foto: Istimewa |
Pecel rawon adalah perpaduan pecel yang terdiri dari peyek, bayam, kacang panjang, dan tauge. Kemudian disiram saus kacang dan kuah rawon, yang terkadang diberi tambahan daging sapi lembut.
Makanan ini dapat disantap dengan beberapa pilihan lauk pauk, seperti tempe atau tahu goreng, empal, paru goreng, hingga telur asin. Ciri khas pecel rawon terletak pada racikan bumbu pecelnya yang kental dan daun jeruk, sehingga menciptakan cita rasa pecel rawon khas Banyuwangi.
Wisatawan dapat menjumpai pecel rawon di salah satu tempat makan di Banyuwangi, yaitu Rumah Makan Pecel Ayu di Jalan Adi Sucipto Nomor 76, Sobo. Harganya mulai Rp 20 ribuan per porsinya. Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 06.30-20.30 WIB.
2. Pecel Pitik
 Pecel Pitik Banyuwangi Foto: Ardian Fanani |
Pecel khas Banyuwangi lainnya adalah pecel pitik yang dianggap sebagai kuliner sakral suku Osing. Berbeda dengan pecel pada umumnya yang dibuat dari bumbu kacang, pecel pitik menggunakan bahan utama ayam kampung muda yang dipanggang secara utuh.
Ayam kemudian disuwir-suwir dan dibumbui rempah-rempah kemiri, cabai rawit, terasi, daun jeruk, dan gula. Pecel pitik diberi tambahan parutan kelapa muda yang telah dibumbui.
Makanan khas Banyuwangi ini dapat ditemui di Pesantogan Kemangi, Dusun Krajan, Kemiren, Glagah, seharga Rp 20 ribu per porsi. Tempat ini buka setiap hari kecuali Kamis mulai pukul 10.00-22.00 WIB.
3.Sego Tempong
 Sego Tempong Banyuwangi Foto: Instagram |
Sego tempong adalah makanan khas suku Osing. Sego tempong terdiri dari nasi serta lalapan sayur bayam, kacang panjang, kubis, dan daun singkong yang direbus. Ditambah tahu dan tempe goreng, ikan asin goreng, ayam goreng atau ikan goreng, serta sambal khas sebagai pelengkap.
Bagi yang tertarik mencicipi dapat mendatangi Sego Tempong Mbok Wah yang berlokasi di Jalan Gembrung Nomor 220, Lingkungan Watu Ulo R, Bakungan, Kecamatan Glagah. Harganya sekitar Rp 25-50 ribu. Tempat ini buka mulai pukul 09.00-21.30 WIB.
4.Kesrut
 Ayam Kesrut Banyuwangi Foto: Ardian Fanani/detikJatim |
Kesrut terbuat dari cabai rawit dan cabai besar tanpa santan dilengkapi daging ayam atau daging sapi berkuah bening. Namanya diambil dari kebiasaan makan kuliner pedas ini yang menyebabkan penikmatnya seringkali menahan ingus (kesrat-kesrut).
Nama lainnya adalah uyah asem yang bercita rasa asin dan segar asam. Ayam kesrut dapat dijumpai di Warung Kanggo Riko di Karang Sari, Segobang, Licin, seharga Rp 25 ribu per porsi. Warung ini buka setiap hari pukul 08.00-17.30 WIB.
5. Rujak Soto
 Rujak Soto Foto: Ardian Fanani |
Rujak soto merupakan rujak sayur yang disiram kuah soto babat atau daging berwarna kuning. Rujak soto dibuat menggunakan petis dan pisang batu yang mempunyai daging buah dipenuhi biji.
Bagi masyarakat Banyuwangi, rujak tanpa pisang batu terasa hambar. Sementara itu, isiannya terdiri dari tempe dan tahu goreng, tauge dan kangkung rebus, telur ayam rebus, mentimun, dan lontong.
Salah satu warung yang menyuguhkan hidangan rujak soto di Banyuwangi adalah Rujak Soto Mbok Mbret yang terletak di Dusun Kepatihan, Cluring, Banyuwangi. Harganya seporsi Rp 20 ribu. Warung ini buka setiap hari pukul 10.00-16.00 WIB.
Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video “Viral 2 Bule Tipu Kasir Minimarket di Banyuwangi Pakai Trik Sulap“ [Gambas:Video 20detik] (irb/dte)
