Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Catat Jadwalnya! 4 Atraksi Seni-Budaya Super Keren di Banyuwangi Akan Semarakkan Libur Lebaran – Radar Banyuwangi

catat-jadwalnya!-4-atraksi-seni-budaya-super-keren-di-banyuwangi-akan-semarakkan-libur-lebaran-–-radar-banyuwangi
Catat Jadwalnya! 4 Atraksi Seni-Budaya Super Keren di Banyuwangi Akan Semarakkan Libur Lebaran – Radar Banyuwangi
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Beragam atraksi seni-budaya siap memeriahkan suasana libur Lebaran di Banyuwangi.

Mulai tradisi Barong Ider Bumi, Seblang Olehsari, Sendratari Meras Gandrung, hingga Puter Kayun bakal digeber sejak hari kedua sampai hari kesepuluh Idul Fitri.

Tidak hanya atraksi budaya, Banyuwangi juga siap memanjakan wisatawan dengan keindahan alam.

Mulai deretan pantai dengan panorama menawan, Gunung Ijen yang tersohor dengan fenomena api biru (blue flame), hingga taman nasional (TN) dan lain sebagainya. Bukan itu saja, ragam kuliner khas Banyuwangi bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, libur Lebaran menjadi momentum penggerak perekonomian warga Banyuwangi.

”Selain bersilaturahmi, para pemudik juga ingin berwisata bersama keluarga. Maka, selain berbagai destinasi wisata, Banyuwangi menyiapkan sejumlah atraksi seni dan budaya yang bisa ditonton,” ujarnya Jumat (5/4).

Baca Juga: Pemudik, Tak Kasih Info! Gilimanuk Padat: Antre Masuk Kapal Butuh Waktu Empat Jam

Barong Ider Bumi, misalnya. Ritual tolak bala di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, ini bakal digelar setiap tanggal 2 Syawal dalam kalender Hijriah alias hari kedua Idul Fitri.

Dalam tradisi suku Oseng yang sudah berlangsung sejak tahun 1800-an ini, barong diarak keliling desa mengikuti empat penjuru mata angin dengan diiringi nyanyian macapat (tembang Jawa) yang berisi doa dan pemujaan terhadap Tuhan.

Arak-arakan Barong Ider Bumi diakhiri selamatan dengan sajian kuliner khas Oseng, yakni Pecel Pitik.

Ada pula Seblang Olehsari. Ritual tolak bala di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, ini biasanya dimulai pada tanggal 3–5 Syawal.

Penari yang ditunjuk adalah seorang gadis yang belum balig dan mempunyai darah keturunan leluhur penari Seblang. 

Baca Juga: RSNU Mangir, Banyuwangi Santuni 800 Anak Yatim, Serahkan 1.000 Paket Sembako, dan Pemeriksaan Gratis


Page 2

Gadis yang terpilih akan menari di pentas bundar mengikuti iringan musik tradisional Banyuwangi dalam kondisi ”trance” dan mata terpejam. Ritual ini biasanya digelar selama tujuh hari berturut-turut.

Atraksi lain yang juga akan digelar di masa libur Lebaran tahun ini adalah Sendratari Meras Gandrung di Taman Gandrung Terakota, Kecamatan Licin, pada 13 April mendatang.

Atraksi ini merupakan pementasan kolosal yang menggambarkan prosesi perjuangan seorang penari dalam mengatasi tantangan dan ujian agar dapat ”diwisuda” menjadi penari gandrung.

Pergelaran ini kian ikonik karena digelar di Taman Gandrung Terakota. Suatu destinasi dengan panorama ratusan patung penari gandrung di hamparan sawah produktif seluas tiga hektare di lereng Gunung Ijen.

Baca Juga: Simak 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Tradisi selanjutnya adalah Puter Kayun yang digelar oleh warga Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, saat memasuki hari kesepuluh di bulan Syawal. 

Puter Kayun adalah ritual menepati janji warga Boyolangu pada para leluhur yang telah berjasa membuka jalan di kawasan utara Banyuwangi.

Mereka melakukan napak tilas dengan menaiki delman hias dari Boyolangu menuju Watudodol. 

Bupati Ipuk menambahkan, pada 13 April mendatang juga akan digelar acara ”Diaspora Banyuwangi”.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi ini mengundang warga Banyuwangi yang selama ini tinggal di perantauan dan tengah pulang kampung untuk bersilaturahmi di Pendapa Sabha Swagata Blambangan.

Baca Juga: Peringatan! Takbir Keliling di Genteng Banyuwangi Dibatasi: Ini Larangan dari Pak Polisi

”Ini merupakan ajang untuk memperkuat silaturahmi warga Banyuwangi dari berbagai kota di Indonesia dan belahan dunia. Kami ajak kumpul, saling lepas kangen. Kami berharap bisa saling sharing dan tukar ide bagaimana memajukan Banyuwangi. Kami ajak mereka berkontribusi untuk daerahnya,” kata Ipuk. (sgt/c1)


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Beragam atraksi seni-budaya siap memeriahkan suasana libur Lebaran di Banyuwangi.

Mulai tradisi Barong Ider Bumi, Seblang Olehsari, Sendratari Meras Gandrung, hingga Puter Kayun bakal digeber sejak hari kedua sampai hari kesepuluh Idul Fitri.

Tidak hanya atraksi budaya, Banyuwangi juga siap memanjakan wisatawan dengan keindahan alam.

Mulai deretan pantai dengan panorama menawan, Gunung Ijen yang tersohor dengan fenomena api biru (blue flame), hingga taman nasional (TN) dan lain sebagainya. Bukan itu saja, ragam kuliner khas Banyuwangi bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, libur Lebaran menjadi momentum penggerak perekonomian warga Banyuwangi.

”Selain bersilaturahmi, para pemudik juga ingin berwisata bersama keluarga. Maka, selain berbagai destinasi wisata, Banyuwangi menyiapkan sejumlah atraksi seni dan budaya yang bisa ditonton,” ujarnya Jumat (5/4).

Baca Juga: Pemudik, Tak Kasih Info! Gilimanuk Padat: Antre Masuk Kapal Butuh Waktu Empat Jam

Barong Ider Bumi, misalnya. Ritual tolak bala di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, ini bakal digelar setiap tanggal 2 Syawal dalam kalender Hijriah alias hari kedua Idul Fitri.

Dalam tradisi suku Oseng yang sudah berlangsung sejak tahun 1800-an ini, barong diarak keliling desa mengikuti empat penjuru mata angin dengan diiringi nyanyian macapat (tembang Jawa) yang berisi doa dan pemujaan terhadap Tuhan.

Arak-arakan Barong Ider Bumi diakhiri selamatan dengan sajian kuliner khas Oseng, yakni Pecel Pitik.

Ada pula Seblang Olehsari. Ritual tolak bala di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, ini biasanya dimulai pada tanggal 3–5 Syawal.

Penari yang ditunjuk adalah seorang gadis yang belum balig dan mempunyai darah keturunan leluhur penari Seblang. 

Baca Juga: RSNU Mangir, Banyuwangi Santuni 800 Anak Yatim, Serahkan 1.000 Paket Sembako, dan Pemeriksaan Gratis