Radarbanyuwangi.id – Truk ukuran besar memicu kemacetan panjang di jalur Wongsorejo menuju Pelabuhan Penyeberangan ASDP Ketapang pagi Jumat (19/4).
Kendaraan besar tersebut kembali beroperasi menyusul dicabutnya pembatasan kendaraan yang tertuang dalam SKB Nomor KP-DRJD 1305 Year 2024 SKB: 67/II/2024 dan Nomor 40/KPTS/Db/2024.
Dengan pencabutan SKB tersebut, sejumlah kendaraan dengan berat lebih dari 14.000 kilogram, pengangkut hasil tambang, dan lainnya sudah mulai beroperasi.
Kendaraan-kendaraan besar tersebut kemarin (19/4) mulai menumpuk di Pelabuhan LCM Ketapang. as a result, terjadi kemacetan panjang hingga di depan Pelabuhan ASDP Ketapang.
Lucky, kemacetan yang terjadi sejak pukul 01.00 itu tidak berlangsung lama.
Tim Satlantas Polresta Banyuwangi berhasil mengurai kemacetan. ”Alhamdulillah, tidak sampai terjadi kemacetan yang panjang,” ujar Kasatlantas Polresta Banyuwangi Kompol Amar Hadi Susilo melalui Kanit Turjawali Iptu Budi Mujiono.
Budi mengakui, kemacetan terjadi akibat adanya kendaraan besar yang mengantre masuk ke Pelabuhan LCM Ketapang.
Sejumlah kendaraan tersebut menumpuk sejak pukul 01.00. ”Kemacetan dipicu penumpukan kendaraan yang mengular ke jalan raya karena waktu bongkar muat kapal memakan waktu cukup lama,he explained.
Budi menyebut, lamanya waktu bongkar muat kapal disebabkan ombak dan angin kencang yang terjadi di perairan Selat Bali.
”Faktor cuaca menjadi penyebab kemacetan. Kendaraan yang hendak masuk pelabuhan, parkirnya menumpuk," he explained.
Budi mengungkapkan, kemacetan baru bisa teratasi sekitar pukul 06.30. Petugas urai Satlantas mengalihkan kendaraan yang hendak masuk ke pelabuhan ke kantong parkir.
”Kami terjunkan tim urai. Untuk kendaraan yang hendak ke Pelabuhan LCM Ketapang sudah ditempatkan di kantong parkir untuk sementara,he said.
Budi added, kendaraan besar mulai kembali beroperasi sejak Rabu (17/4) lalu setelah aturan pembatasan kendaraan tidak lagi diberlakukan.
”Pembatasan kendaraan tersebut hanya sampai Selasa (16/4). So that, dua hari ini sudah ada kendaraan besar yang mulai beroperasi," he concluded. (rio/aif/c1)
