The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Jadi Pilot Project Pengembangan UMKM, Jagoan Banyuwangi ‘Dilirik’ Kemenkeu: Here's the Story

jadi-pilot-project-pengembangan-umkm,-jagoan-banyuwangi-‘dilirik’-kemenkeu:-begini-ceritanya
Jadi Pilot Project Pengembangan UMKM, Jagoan Banyuwangi ‘Dilirik’ Kemenkeu: Here's the Story
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Radarbanyuwangi.id – Program pengembangan usaha masyarakat yang digagas pemkab, yakni Jagoan Banyuwangi mendapat perhatian pemerintah pusat.

Difasilitasi Kementerian Keuangan (Ministry of Finance) RI, program Jagoan Banyuwangi dijadikan sebagai proyek percontohan (pilot project) pengembangan usaha mikro, small, and secondary (UMKM) secara nasional.

Just knowing, Jagoan Banyuwangi merupakan program inkubasi pengembangan usaha anak muda di bidang pertanian, business, dan digitalisasi (startup) beserta turunannya.

Jagoan Banyuwangi terdiri dari Jagoan Tani, Jagoan Digital, dan Jagoan Bisnis.

Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK) Kemenkeu RI Adi Budiarso telah bertemu langsung dengan Bupati Ipuk Fiestiandani di kantor Pemkab Banyuwangi pada Senin (22/4).

Dia datang untuk melihat secara langsung pengembangan dan pembinaan UMKM yang terkait dengan Jagoan Banyuwangi.

”Kami akan berkolaborasi. Program ini sudah sering kami dengar dan bahkan sudah direplikasi oleh daerah lain. Because of that, kami ingin agar pengembangannya bukan hanya berbasis lokal, tapi juga nasional bahkan internasional," he said.

Adi menyebut, kolaborasi ini akan berfokus pada akselerasi para alumni Jagoan Banyuwangi, terutama dalam literasi dan ekosistem keuangan. Pengetahuan tersebut diharapkan bisa memperluas literasi keuangan dan menambah peluang usaha anak-anak muda Banyuwangi.

”Kami akan mengenalkan teman-teman Jagoan Banyuwangi dengan ekosistem keuangan yang lebih luas, di antaranya Kemenkeu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta instansi terkait seperti Bea Cukai, etc,” terang Adi.

Dengan model semacam ini, said Adi, Jagoan Banyuwangi diharapkan bisa menjadi pilot project pengembangan UMKM di tingkat nasional.

”Kami berharap nantinya ini bisa menjadi best practice intervensi pemerintah yang bisa membuat UMKM naik kelas," he continued.

Founder Jagoan Banyuwangi Dias Satria menambahkan, kolaborasi bersama Kemenkeu ini akan dimulai pada Jagoan Banyuwangi edisi keempat yang akan digelar pada Juni mendatang.

”Dengan dukungan PKSK Kemenkeu, kami libatkan mentor yang tersertifikasi untuk mengajarkan bukan hanya model bisnis, namun juga ekspor impor, literasi keuangan, and others. So, bahasannya bakal lebih mendalam,he explained.

Meanwhile, Bupati Ipuk Fiestiandani berharap, kolaborasi bersama Kemenkeu ini akan meningkatkan kualitas program Jagoan Banyuwangi.

Thus, anak-anak muda Banyuwangi yang masuk program inkubasi ini, peluang pengembangan bisnisnya juga akan semakin besar.


Page 2

Jadi Pilot Project Pengembangan UMKM, Jagoan Banyuwangi ‘Dilirik’ Kemenkeu: Here's the Story

Wednesday, 24 April 2024 | 09:25 WIB


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Program pengembangan usaha masyarakat yang digagas pemkab, yakni Jagoan Banyuwangi mendapat perhatian pemerintah pusat.

Difasilitasi Kementerian Keuangan (Ministry of Finance) RI, program Jagoan Banyuwangi dijadikan sebagai proyek percontohan (pilot project) pengembangan usaha mikro, small, and secondary (UMKM) secara nasional.

Just knowing, Jagoan Banyuwangi merupakan program inkubasi pengembangan usaha anak muda di bidang pertanian, business, dan digitalisasi (startup) beserta turunannya.

Jagoan Banyuwangi terdiri dari Jagoan Tani, Jagoan Digital, dan Jagoan Bisnis.

Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK) Kemenkeu RI Adi Budiarso telah bertemu langsung dengan Bupati Ipuk Fiestiandani di kantor Pemkab Banyuwangi pada Senin (22/4).

Dia datang untuk melihat secara langsung pengembangan dan pembinaan UMKM yang terkait dengan Jagoan Banyuwangi.

”Kami akan berkolaborasi. Program ini sudah sering kami dengar dan bahkan sudah direplikasi oleh daerah lain. Because of that, kami ingin agar pengembangannya bukan hanya berbasis lokal, tapi juga nasional bahkan internasional," he said.

Adi menyebut, kolaborasi ini akan berfokus pada akselerasi para alumni Jagoan Banyuwangi, terutama dalam literasi dan ekosistem keuangan. Pengetahuan tersebut diharapkan bisa memperluas literasi keuangan dan menambah peluang usaha anak-anak muda Banyuwangi.

”Kami akan mengenalkan teman-teman Jagoan Banyuwangi dengan ekosistem keuangan yang lebih luas, di antaranya Kemenkeu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta instansi terkait seperti Bea Cukai, etc,” terang Adi.

Dengan model semacam ini, said Adi, Jagoan Banyuwangi diharapkan bisa menjadi pilot project pengembangan UMKM di tingkat nasional.

”Kami berharap nantinya ini bisa menjadi best practice intervensi pemerintah yang bisa membuat UMKM naik kelas," he continued.

Founder Jagoan Banyuwangi Dias Satria menambahkan, kolaborasi bersama Kemenkeu ini akan dimulai pada Jagoan Banyuwangi edisi keempat yang akan digelar pada Juni mendatang.

”Dengan dukungan PKSK Kemenkeu, kami libatkan mentor yang tersertifikasi untuk mengajarkan bukan hanya model bisnis, namun juga ekspor impor, literasi keuangan, and others. So, bahasannya bakal lebih mendalam,he explained.

Meanwhile, Bupati Ipuk Fiestiandani berharap, kolaborasi bersama Kemenkeu ini akan meningkatkan kualitas program Jagoan Banyuwangi.

Thus, anak-anak muda Banyuwangi yang masuk program inkubasi ini, peluang pengembangan bisnisnya juga akan semakin besar.