The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Middle School Student Bullying Case in Banyuwangi Moves Up to Investigation Stage, 7 People Checked

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

KOMPAS.comKasus dugaan perundungan yang menimpa siswa SMP berinisial RDN (13) in Banyuwangi, East Java, terus bergulir. Kini masuk tahap penyidikan.

Polresta Banyuwangi juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk file rekaman video yang viral.

Polisi juga sudah menaikkan kasus tersebut dari penyelidikan ke tahap penyidikan. Jumlah saksi yang dimintai keterangan juga bertambah.

“Sudah tujuh orang kami periksa,” kata Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Corporal Agus Sobarnapraja.

Read too: Bupati Bandung Soroti Kasus Santri Korban Perundungan yang Jadi Tersangka Pembunuhan

Termasuk meminta keterangan dari terduga pelaku dan korban RDA, yang mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (hospital) Blambangan, Banyuwangi.

Kami sudah memeriksa korban. Saat ini masih di rumah sakit. Kami juga telah mengambil keterangan saksi-saksi,” said Agus.

According to Agus, penyidik dari Unit Remaja Anak dan Wanita (Renata) juga menggelar olah tempat kejadian perkara (crime scene) atas dugaan kasus perundungan tersebut.

Kami akan gelar perkara. Hasilnya nanti akan ditindaklanjuti,” said Agus.

Sementara itu Pemkab Banyuwangi menyesalkan kasus perundungan yang berujung kekerasan di salah satu SMP Negeri setempat.

Banyuwangi Regent, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, langsung melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kepala sekolah dan jajaran pendidik lainnya.

Read too: Again, Kasus Perundungan Pelajar, Kepala Siswa SMP di Parepare Sulsel Dibenturkan ke Lantai

“Ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk mencegah kejadian serupa tidak terulang lagi. Lebih-lebih kepada para kepala sekolah dan jajaran pendidik lainnya,” said Ipuk.

Dijelaskan Ipuk, kasus semacam ini telah menjadi salah satu tolok ukur kinerja kepala sekolah (kepsek). Terlebih kepsek sebagai pemimpin di lingkungan sekolah menjadi penanggung jawab utama.

Tentu atas keselamatan dan terhindarnya para anak didik dari perilaku perundungan dan kekerasan,” said Ipuk.

According to him, kejadian tersebut merupakan indikasi lemahnya kontrol dan monitoring dari pihak sekolah.

“Berikan perhatian terbaik bagi anak-anak. Mitigasi sejak awal jika ada potensi perundungan agar bisa dicegah jauh-jauh hari," he said.

Read too: Kasus Perundungan Siswa SD Dipaksa Minum Air Kencing oleh 4 Kakak Kelasnya Berakhir Damai

Ipuk juga meminta agar korban maupun pelaku diberikan pendampingan dan binaan yang semestinya.

“Libatkan orang tua murid agar lebih partisipatif dalam membina dan mendidik anak. Utamanya saat di luar sekolah," said Ipuk.


Get updates featured news and breaking news every day from Kompas.com. Let's join the Telegram Group “Kompas.com News Update”, how to click the link https://t.me/kompascomupdate, then join. You must first install the Telegram application on your cellphone.

source