The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Nobar Film 22 Minute, Kapolres: Ini Gambaran Kepolisian Tumpas Teroris

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Banyuwangi – Film 22 menit gambaran kerja keras kepolisian yang bersinergi dengan masyarakat di dalam memberantas teroris. Hal itu di sampaikan Kapolres Banyuwangi, AKBP Donny Adityawarman usai menyaksikan Film 22 Menit di NSC Banyuwangi, Thursday (19/7/2018).

Dalam nonton bareng ini, kepolisian bersama jajaran forum pimpinan daerah beserta stake holder lainnya juga para perwira pada jajaran Polres Banyuwangi tampak membaur di satu ruangan menikmati setiap adegan dalam film yang dibintangi Ario Bayu dan Mathias Muchus tersebut.

Film ini diangkat dari kisah nyata aksi terror di kawasan Starbucks Coffee di Gedung Djakarta Theater dan pos polisi perempatan Sarinah, lokasi yang tak jauh dari tempat ngopi di Jalan MH Thamrin pada Kamis 14 January 2016 then.

Dalam peristiwa ini, 31 orang jadi korban, tujuh diantaranya meninggal. Satu warga negara asing asal Kanada turut jadi korban meninggal akibat aksi terror tersebut.

Kapolres menjelaskan, dari film ini masyarakat bisa melihat tentang bahayanya terorisme yang harus ditindak lanjuti, bukan hanya oleh aparat kepolisian saja namun juga ada keterlibatan masyarakat yang ikut serta memberantas teroris.

“Tingkat kewaspadaan terhadap teroris perlu di tumbuhkan mulai dari yang terkecil yakni dari diri sendiri mulai saat ini,” ujar Kapolres.

"Besides that, film ini juga ingin menggugah pengetahuan semua elemen mengenai apa yang sudah di lakukan kepolisian bersinergi dengan masyarakat di dalam menumpas teroris,” he added.

The police chief added, salah satu hikmah yang bisa di ambil dari Film 22 Menit ini adalah kewaspadaan dan kebersamaan semua elemen sangat di butuhkan, serta menegaskan bahwa Indonesia menolak berbagai aksi teroris yang terjadi di bumi ini.

“Oleh karena itulah, dibutuhkan kepedulian dan kebersamaan untuk menutup ruang gerak bagi terorisme,” pungkas Kapolres.

Meanwhile, Deputy Regent of Banyuwangi, Yusuf Widiatmoko yang juga hadir dalam nonton bareng film 22 Menit tersebut mengatakan, dengan film ini di harapkan masyarakat bisa mengetahui dan memahami kerja aparat kepolisian di dalam memberantas teroris.

“Kami mengapresiasi kerja keras dan kekompakan dari aparat kepolisian yang sangat luar biasa, seperti yang di gambarkan dalam film itu,” ungkap Wabup Yusuf.

On this occasion, Wabup berpesan kepada masyarakat agar selalu berhati hati dan meningkatkan kewaspadaan ketika bertemu dengan orang yang baru dikenal dan di curigai, serta langsung melaporkan kepada pihak kepolisian.

“The plan, Pemerintah melalui Dinas Pendidikan akan meminta sekolah sekolah untuk menghimbau siswa siswinya menonton film 22 Menit ini sebagai pembelajaran terhadap kerja keras kepolisian di dalam memberantas aksi terorisme,” papar Wabup Yusuf.

Film 22 Menit ini mengisahkan warga Jakarta ketika mengadapi ledakan bom di Thamrin pada Kamis 14 January 2016 then, dan film ini juga menjadi bagian dari sosialisasi antiterorisme.

Film berdurasi 80 menit ini dibintangi Ario Bayu sebagai pemeran utama. Karakternya bernama Ardi, seorang polisi anggota unit antiterorisme. Risiko pekerjaan yang tinggi tidak menghalangi Ardi dalam beraktivitas, termasuk mengantar anaknya ke sekolah setiap hari sebelum bertugas.

Ketika ledakan bom terjadi di pusat kota, Ardi dan rekan-rekannya mempertaruhkan nyawa demi mengamankan situasi. In 22 minute, Ardi dan satuan antiterorisme berhasil meringkus pelaku. However, ledakan bom Thamrin pada akhirnya mengubah hidup banyak orang untuk selamanya.