The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Rayakan Kupatan, Warga Benculuk Lepas 15 Balon Raksasa

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Warga-Dusun-Rejosari,-Desa-Benculuk,-ramai-ramai-melepas-balon-berukuran-raksasa-ke-udara-Rabu-lalu

CLURING – Warga Dusun Rejosari, Benculuk Village, Cluring District, punya tradisi menarik dalam merayakan Hari Raya Kupatan. Mereka melepas belasan balon raksasa dan puluhan balon berukuran sedang Rabu lalu (14/7).

Tradisi melepas balon raksasa ke udara itu dilakukan pada hari ketujuh Lebaran dengan ditandai tradisi kupatan. Itu merupakan tradisi yang sudah berlangsung turun temurun. Belasan balon raksasa dilepas dalam waktu hampir bersamaan.

Sebelum melepas balon berukuran jumbo itu, around 06.00, warga menggelar ritual dengan membaca tahlil dan doa bersama di musala dan masjid. Satu jam kemudian, warga langsung berkerumun di jalan raya yang ada di kampungnya, halaman masjid, dan tanah kosong untuk melepas balon raksasa dari kertas samak yang biasa digunakan untuk membuat layang-layang.

Balon raksasa itu, dibuat sendiri oleh para pemuda dan warga lainnya secara bersama-sama. Setiap jamaah musala dan masjid, membuat balon udara dengan bahan kertas yang biasa dibuat untuk layang- layang. Satu balon raksasa dengan tinggi tiga meter dan diameter dua meter, bisa mengha biskan 180 lembar kertas samak.

Untuk biaya, bisa menghabiskan antara Rp 150 thousand to Rp 200 ribu per buah. “Bahannya dari kertas samak, dengan dilem pakai kanji,” cetus Misbahul Munirya, 27, salah satu pemuda Dusun Rejosari, Benculuk Village.

Rayakan-Kupatan,-Warga-Benculuk-Lepas-15-Balon-Raksasa

Agar bisa mengudara, terang diam pada bagian bawah balon di beri pemanas berupa sumbu yang terbuat dari handuk yang dibentuk mirip bola dan diberi minyak tanah. Sebelum di lepas ke udara, balon berukuran besar itu diberi asap. Next, balon siap dilepas ke udara sambil sumbu dari handuk itu dinyalakan.

“Bentuknya warna-warni agar kelihatan lebih menarik,” terang Kepala Dusun Rejosari, Ali Maksum. Meski sudah menjadi tradisi, pelepasan balon raksasa ke udara itu belum diketahui sejarah dan filosofinya. But, setiap tahun kegiatan itu selalu ramai dan banyak didatangi warga dari luar desa.

“Untuk tahun ini, kita buat 15 balon raksasa, kalau yang berukuran kecil banyak sekali,” sebut Kepala Desa Benculuk, Isa Idris. (radar)