ROOFTILE – Aksi corat-coret dinding dan pagar rumah milik sejumlah warga di Kota Genteng kembali marak. Aksi corat-coret yang dilakukan kelompok pemuda tersebut sebagian terkesan asal coret, tapi ada yang dibuat serius dengan konsep yang menarik.
“Aksi corat-coret itu dilakukan malam hari. Kita kerjakan beramai-ramai, sekali buat harus selesai,” ungkap salah satu seniman graffiti, Wiranda (20) from the village of tile Kulon, Tile District, Banyuwangi Regency.
Wiranda mengatakan, untuk lokasi umumnya memilih tembok yang tidak digunakan, atau bagian samping tembok rumah atau bangunan sehingga tidak mengganggu pemandangan bangunan rumah itu. “Untuk lokasi tidak sembarang,” he said.
Meanwhile, salah satu guru SMK di Kecamatan Genteng, 26, mengungkapkan aksi corat coret itu jika dilakukan di tempat yang memang boleh, sebenarnya juga bagus, apalagi berisi pesan moral. Tapi jika itu dilakukan di tembok yang sebelumnya sudah dicat rapi, menurutnya kurang baik dan menganggu.
“Sebenarnya bagus-bagus saja, tapi kalau sembarangan ya kurang baik,” clear.
