The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Belum Dipakai, Dormitory Atlet Sudah Jebol

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Kondisi-Dormitory-Atlet-di-Jalan-Simpang-Gajah-Mada,-Banyuwangi,-siang-kemarin

BANYUWANGI – Kondisi bangunan empat lantai Dormitory Atlet di Jalan Simpang Gajah Mada, Banyuwangi, kini memprihatinkan. Meski belum pernah digunakan sama sekali, plafon gedung tersebut sudah jebol di beberapa bagian.

Java Post Radar Banyuwangi monitoring yesterday (16/7), bangunan itu terlihat kotor. Di bagian luar, endapan lumpur terlihat menumpuk di halaman gedung tersebut. Melihat tebalnya endapan lumpur, diperkirakan areal parkir atau halaman dormitory itu sudah cukup lama tidak pernah dibersihkan.

Jangankan dibersihkan, kemungkinan besar areal bangunan itu tidak pernah dijamah orang selama beberapa bulan. Begitu masuk di dalam gedung, pada lantai dasar terdapat genangan air setinggi 1,5 centimeter. Diduga setelah diguyur hujan selama beberapa hari terakhir, air meluber hingga masuk ke lantai dasar.

Air di lantai dasar tersebut diduga berasal dari tetesan air hujan di lantai atas. Meanwhile, masih di lantai dasar, saat hendak naik tangga terdapat plafon yang jebol. Next, di lantai dua ada juga sisi bangunan yang jebol atapnya.

Demikian pula di lantai tiga dan lantai empat. Hampir semua lantai di kompleks dormitory itu terlihat ada sisi plafon yang jebol. Even, plafon yang jebol itu juga ada yang terlihat dari luar area bangunan. Lebih masuk ke dalam, setiap lantai terlihat terbagi menjadi beberapa kamar tidur.

However, setiap kamar tersebut belum dilengkapi fasilitas tempat tidur. Yang terlihat hanya sarana air conditioning (AC) alias penyejuk ruangan. Pada setiap lantai juga terlihat ada fasilitas kamar mandi. Masing-masing lantai terlihat sedikitnya ada tiga unit kamar mandi-toilet.

Semua sudah terpasang pipa dan keran. Namun sejauh ini belum diketahui, apakah keran itu sudah teraliri air bersih atau belum. Pada lantai dasar, terdapat bekas papan proyek pembangunan dormitory atlet. Dari data di papan yang sudah dicopot dan tergeletak di halaman parkir gedung itu, diketahui bahwa pembangunan gedung tersebut didanai APBD tahun 2015.

Nilai proyek pembangunan gedung itu sebesar Rp 2 billion. Meanwhile, pihak yang terkait dengan pembangunan proyek dormitory ini belum berhasil dikonfirmasi hingga kemarin. Saat Jawa Pos Radar Banyuwangi mengunjungi lokasi dormitory itu kemarin, terlihat ada empat pekerja yang masih menggarap bangunan kecil berdinding kaca di top roof (lantai paling atas).

Dear, empat pekerja itu menolak memberikan keterangan. Para pekerja itu juga tidak mau memberikan identitas. Hanya satu dari mereka yang mengaku sebagai pengawas pekerja konstruksi itu, yang mau berkomentar. Pengawas pekerja itu mengakui, ada beberapa titik plafon yang jebol pada bangunan dormitory tersebut.

“Plafon yang jebol itu merupakan pekerjaan proyek sebelumnya. Kalau proyek yang saya tangani saat ini hanya sebatas membangun ruangan kecil berdinding kaca pada lantai paling atas ini," he said. However, saat disinggung kenapa air dari lantai paling atas tersebut dialirkan ke lantai di bawahnya, pengawas pekerja itu semata untuk faktor keamanan dan keselamatan pekerja.

“Ya biar nggak kesetrum. Kan di atas banyak stop kontak yang sedang dipakai untuk mengaliri listrik,” ujar pengawas pekerja yang tidak mau menyebutkan namanya itu. Pengawas pekerja itu menambahkan, pihaknya hanya mendapat job pemasangan ruangan kecil berdinding kaca di lantai atap dormitory tersebut dari sebuah toko bangunan.

‘’Saya ditarget menyelesaikan garapan ini selama dua bulan. Ini masih berjalan satu bulan," he said. Sementara itu diberitakan sebelumnya, Pemkab Banyuwangi membangun dormitory (hostel) atlet di kawasan Gedung Olah Raga (GOR) Tawang Alun, Banyuwangi.

No half-hearted, anggaran senilai Rp 4 miliar disiapkan untuk menopang pembangunan gedung tersebut saat itu. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (PU-BMCKRT) Banyuwangi, Mujiono, mengatakan dormitory atlet diperlukan mengingat setiap kali ada even olahraga bertaraf regional maupun nasional, Banyuwangi kekurangan penginapan atlet.

Therefore, pemkab merasa perlu membangun dormitory untuk menampung atlet yang bermalam di Bumi Blambangan. “Apalagi tahun 2015 Banyuwangi menjadi tuan rumah Porprov dan ada kejuaraan bulu tangkistingkat regional,” ujarnya April tahun 2015 then.

It says, dormitory atlet itu rencananya dibangun di simpang tiga Jalan Gajah Mada menuju GOR Tawang Alun, Banyuwangi. “Konsepnya dormitory. Satu kamar ditempati empat orang atau lebih. So, tempat tidur di masing-masing kamar dibuat bertingkat," he said.

Mujiono added, gedung dormitory tersebut rencananya dibangun tiga lantai. Lantai satu berfungsi sebagai pos resepsionis, ruang tamu, dan hall. Sedangkan lantai dua dan tiga digunakan untuk kamar penginapan atlet.

Dormitory itu dibangun dengan konsep green and clean alias hijau dan bersih. Further said, dormitory atlet itu akan dilengkapi area parkir yang representatif. Besides that, atap bangunan tersebut dibangun menggunakan beton.

“Di lantai atas (di atas atap) bisa digunakan untuk acara-acara santai,” pungkas Mujiono saat itu. (radar)