The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

boy 6 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Renang Mirah Fantasia

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Tidak Ada Penjaga Kolam, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit Naik Motor

BANYUWANGI – Niatan untuk menikmati liburan di akhir pekan bersama keluarga ternyata berujung maut. Seorang anak yang masih berusia 6 year, meninggal di kolam renang Mirah Fantasia, Lateng Kelurahan Village, Banyuwangi, Last week (29/1). Bocah tersebut meninggal lantaran bermain di kolam renang untuk orang dewasa yang memiliki ke dalaman melebihi tinggi badannya.

Bocah nahas tersbeut bernama Kirana, 6, warga Lingkungan Biskalan, Jalan Susuit Tubun, Kepatihan Village. Peristiwa memilukan itu berawal saat Kirana bersama kakek dan neneknya, yakni Pak No, 70, dan Sawana berkunjung ke kolam renang Mirah Fantasia, o'clock 15.00.

Originally, Kirana berenang di kolam anak-anak bersama pengunjung lainnya. Sementara kakek-neneknya menunggu di pinggir kolam sembari mengawasi cucu perempuannya tersebut. Saat lengah, Kirana sempat meloncat ke kolam dewasa yang letaknya memang dekat dengan kolam anak-anak.

Ketika Kirana pindah ke kolam dewasa, kekeknya sempat mengetahui. Karena dianggap membahayakan, Pak No langsung mengangkat tubuh cucunya yang tercatat sebagai siswi TK Pertiwi tersebut untuk menepi dan mengimbau agar berenang di kolam anak-anak saja.

Setelah berhasil memindah cucunya ke kolam anak-anak, Pak No dan istrinya lantas kembali ke pinggir kolam renang lagi untuk beristirahat dan makan. Unfortunately, baru lima menit menikmati makanan yang dibawa dari rumah, Pak No dan Sawana melihat tubuh cucunya sudah berada di kolam dewasa lagi.

”Baru ditinggal 5 menit makan, Kirana diketahui sudah meninggal. Selanjutnya Kirana dibopong oleh salah satu pengunjung,” kata Iwan, 55, salah satu kerabat korban saat di rumah duka sore kemarin. Iwan yang mendapatkan cerita dari kakek Kirana mengungkapkan, saat kejadian berlangsung dari pihak Mirah Fantasia tidak ada yang mau membantu.

Even, saat kakek dan nenek korban berniat memastikan tewasnya Kirana ke rumah sakit, keduanya harus membawa jasad cucunya ke Rumah Sakit Islam (RSI) dengan mengendarai sepeda motor. ”Pihak Mirah Fantasia seperti tidak kaget sama sekali, di sana juga sepertinya tidak ada pemandunya. Kalau ada pemandunya, ada kejadian seperti ini bisa segera diberikan pertolongan pertama,” sesal Iwan.

Suraji, 53, kerabat korban lain nya juga sangat menyayangkan lambatnya respons dari pihak kolam renang yang tidak tanggap atas kejadian yang menimpa cucu dari kakaknya tersebut. Dia berharap agar pihak Mirah Fantasia setidaknya datang ke rumah duka untuk menyampaikan rasa bela sungkawa.

”Keluarga kami sudah beli tiket untuk renang di sana. Seharusnya ada pertanggung jawaban kalau ada musibah begini, sampai sore ini belum ada yang ke sini. Tadi ada dua petugas kepolisian saja,” ungkap Suraji. Meanwhile, saat Jawa Pos Radar Banyuwangi datang ke rumah duka di perkampungan utara Pasar Banyuwangi, jasad korban masih disemayamkan.

Keluarga termasuk kakek dan nenek Kirana tampak masih syok dengan kejadian yang menimpa cucunya. Keduanya terlihat menangis histeris saat menceritakan kejadian yang menimpa cucunya kepada tamu yang datang. Jasad Kirana tidak langsung dimakamkan lantaran kedua orang tua korban masih dalam perjalanan dari Jakarta.

”Orang tua Kirana ini kerja di Jakarta, selama ini memang tinggal bersama kakek dan neneknya di Banyuwangi. Kita masih menunggu orang tua dulu untuk dimakamkan,” pungkas Suraji. Kapolsek Banyuwangi AKP Ali Masduki saat dikonfirmasi mengaku masih akan melakukan penyelidikan terkait musibah yang menimpa bocah berusia enam tahun tersebut.

“Korban sempat dibawa ke rumah sakit, tapi sudah meninggal dunia. Korban sudah disemayamkan di rumah duka dan kami masih melakukan penyelidikan terkait kejadian ini,” tegas Ali Masduki. (radar)