The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Paraded, Then burned

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANGOREJO-The worship of Tawur Agung Kesanga by Hindus is expected to build the quality of devotion. So is the spirit of tolerance, in order to achieve harmonization.

Pernyataan itu disampaikan Eko Prastyo, Bagian Informasi dan Komunikasi Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Jawa Timur kepada RaBa, Thursday night (22/3). Di sela-sela persembahyangan Tawur Agung Kesanga, Eko
menjelaskan bahwa, harmonisasi antara berbagai elemen menjadikan kehidupan manusia menjadi lebih berguna, bermakna, dan penuh arti.

Kata Eko, setiap upacara per sembah yangan Tawur Agung Kesanga selalu ditandai dengan hadirnya ogohogoh yang merupakan simbolisasi dari makhluk-makhluk dunia astral atau dunia lain. Setelah pecaruan, dilanjutkan arak-arakan ogoh-ogoh, kemudian sebagai bagian akhir atau puncak persembahyangan, dilakukan pengerupukan.

Dalam pengerupukan itu, ogohogoh dibakar. “Hal ini melambangkan bahwa seluruh elemen, termasuk ogoh-ogoh sebagai makhluk astral diberikan hak-haknya setelah menjaga empat penjuru bumi," he explained. (radar)