The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Health  

Pasien Gagal Ginjal Didominasi Lelaki

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

IMAGE – Jumlah penderita gagal ginjal di Kabupaten Banyuwangi, tampaknya terus mengalami peningkatan. Itu bisa dilihat dari penderita yang melakukan cuci darah di RS Bhakti Husada, Krikilan, Glenmore Kecamatan District, dengan RS Al Huda Genteng.

Para penderita itu, umumnya berumur di atas 30 year. Saat peringatan hari ginjal sedunia kemarin (9/3), di ruang hemodialisa RS Al Huda, Rooftile, penderita gagal ginjal yang melakukan cuci darah cukup ramai. From 26 alat hemodialisa yang tersedia, semuanya di penuhi pasien.

Kepala urusan hemodialisa RS Al Huda, Erna Fitriani, mengatakan saat ini tercatat ada 150 pasien cuci darah yang ditangani RS Al Huda. Of that amount, rata-rata satu pasien melakukan cuci darah sebanyak dua kali dalam seminggu, sebagian pasien melakukan tiga kali.

“Rata-rata pasien cuci darah itu dua kali dalam seminggu, he explained. Dari jumlah pasien yang ditangani RS Al Huda, sebanyak dua pertiga merupakan pasien laku-laki dengan umur rata-rata di atas 35 year. “Yang perempuan ada, tapi lebih banyak yang laki-laki,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Erna menyebut selama enam hari dalam seminggu ruang hemodialisa tidak pernah sepi dari cuci darah pasien. Untuk cuci darah itu, setiap pasien membutuhkan waktu hingga empat jam. “Satu pasien itu cukup lama, sekitar empat jam,he explained.

Kepala Bagian Pelayanan Medis RS Al Huda, dr. Suryadinata, menjelaskan kondisi gagal ginjal itu merupakan dampak akhir dari sejumlah penyakit yang dialami warga. Generally, penyebab utama gagal ginjal adalah hipertensi, diabetes, dan infeksi. Jika sudah dalam kondisi seperti ini, kemungkinan besar mereka harus melakukan cuci darah secara rutin.

“Kalau terlambat sekali saja, mereka akan sesak napas atau gangguan lainnya,he explained. Alternatif lain, light him, untuk menangani gagal ginjal itu dengan melakukan operasi ganti ginjal. But, selain cukup mahal, ketersediaan ginjal juga tidak mudah didapatkan.

“Saya tidak tahu biayanya, tapi beberapa tahun lalu mencapai Rp 250 million," he said. Satu-satunya cara agar terhindar dari gagal ginjal, dengan menjaga agar tubuh tidak mengalami gangguan kesehatan. Itu bisa dilakukan dengan membiasakan pola hidup sehat sejak dini. “Caranya mulai hidup sehat sejak saat ini, itu saja," he said.(radar)