The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

PHDI Expects Holy Places to be Respected

Salah satu bangunan yang disucikan oleh umat Hindu di kompleks Candi Luhur Moksa Jati Dalem Puri Blambangan, Sumbersewu Village, Muncar District.
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Salah satu bangunan yang disucikan oleh umat Hindu di kompleks Candi Luhur Moksa Jati Dalem Puri Blambangan, Sumbersewu Village, Muncar District.

MUNCAR – Umat Hindu menggelar upacara Ngenteg Linggih di Candi Luhur Moksa Jati Dalem Puri Blambangan, Sumbersewu Village, Muncar District yesterday (6/9). Ritual untuk penyucian itu umat Hindu dari Kecamatan Muncar dan beberapa daerah lain dengan dipimpin Ida Pedande Burwan, dari Griya Pasraman Manuaba, Badung, Bali.

Ketua Parisada Hindu Dharma (PhDI) Banyuwangi, Suminto, itu mengatakan ritual yang dilakukan itu untuk menyucikan candi, pura, sandang nuswantoro, dan petirtan Gajah Mina, itu benar-benar suci dari unsur kotor dan buruk.

“Ini upacara penyucian, agar semua material yang ada benar-benar suci,” he said. Penyucian itu dilakukan karena lokasi itu sejak awal dirancang untuk kegiatan keagamaan. So, light him, kesucian dan kesakralan menjadi perhatian.

Sebagai gambaran, Suminto menyampaikan umat Hindu yang sedang datang bulan tidak diperkenankan memasuki area tersebut, apalagi warga di luar kelompoknya. “Keluarga kami saja yang berhalangan tidak boleh masuk, apalagi orang luar,” clear.

Therefore, dia berharap agar warga juga lisa ikut menghormati lokasi tersebut. Suminto menjelaskan saat ini lokasi itu memang dipagar. Tapi secara jarak pandang, tempat suci itu masih bisa dilihat secara jelas. Pagar itu dilakukan demi keamanan dan kenyamanan bersama.

“Kalau mau foto-foto boleh, tapi dari luar,” clear. Aturan itu dilakukan agar kesucian tempat tersebut terjaga. He exemplifies, jika sejak awal dibebaskan akhirnya bisa seperti Candi Prambanan atau Borobudur, tempat suci yang justru dijadikan objek wisata. Dan celakanya, banyak wisatawan yang tidak bisa menghormati lokasi tersebut.

Kalau sudah seperti Prambanan itu bagaimana, kita sebenarnya sangat menyayangkan,” clear. (radar)