The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Aliran Sungai Karangdoro Tercemar

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Air Jadi Lengket, Banyak Ikan Mati

CLURING – Warga Dusun Kepatihan dan Dusun Krajan, Cluring Village/District, terutama yang tinggal di dekat aliran sungai Bangunan Cluring (BCL) 5 pada resah. Air di sungai terlihat keruh dan banyak serabut mirip lumut. Ikan di sungai itu, juga banyak yang ditemukan mati.

Kondisi air di sungai yang kotor dan keruh itu, ternyata sudah dirasakan warga sejak sepekan lalu. as a result, warga tidak bisa melakukan aktifitas mandi cuci kakus (MCK) di aliran sungai dengan hulu dari Desa Karangdoro, Tegalsari District.

“Sudah seminggu ini air sungai seperti kayak ada lumutnya, tapi bukan lumut, seperti ampas tebu,” ujar Ginarsih, 40, residents of Kepatihan Hamlet, Cluring Village/District. Warga yang selama ini memanfaatkan sungai untuk MCK, light him, kini was-was terkena dampak limbah yang dibuang di aliran sungai seperti gatal-gatal. Karena saat mandi di sungai, kulit terasa lengket dan kotorannya masih menempel di kulit.

“Kalau dipakai mencuci pakaian, kotorannya menempel di baju cucian, jadi harus dibilas dengan air bersih,” he added. Ginarsih mengaku warga sudah melaporkan kepada pihak terkait, seperti pemerintah desa dan petugas juru air wilayah Cluring.

“Biasanya air bersih, sekarang keruh dan berlumut,” cetus Legirah, other residents. Petugas juru air wilayah Cluring, Boiran, mengaku baru mengetahui kejadian tersebut pada Kamis pagi (29/12), itu saat dirinya memeriksa palang pintu air di BCL V, Dusun Kepatihan dan Krajan, Desa/ Kecamatan Cluring.

“Saya baru tahu tadi pagi (yesterday morning), kebetulan pas ada kepala Desa Cluring, Sunarto," he said. Boiran mengaku aliran sungai yang berasal dari daerah irigasi (FROM) baru Desa Karangdoro, Tegalsari District, itu berubah tidak seperti biasa.

“Jika banjir biasanya berubah warna kecokelatan dan airnya keruh, itu pun cepat hilang dan bening tidak berlumut seperti ini,he explained. Boiran mengaku belum berani berkomentar jauh terkait penyebab berubahnya air sungai yang mengotori sungai tersebut. Dia juga akan segera melaporkan kepada atasannya.

“Ini akan kita laporkan pada pimpinan,He said. Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Banyuwangi, Thunder Priambodo, saat dikonfirmasi mengaku sudah mendengar air di sungai yang keruh dan berlumut itu. Dia menduga air itu disebabkan pembuangan limbah tebu di Glenmore.

“Kalaupun itu memang betul dari limbah karena aktivitas pabrik gula, akan kami pastikan dan cek,He said. Jika melihat keresahan warga sudah sejak sepekan dan terjadi di sepanjang aliran DI Karangdoro, hampir bisa dipastikan akibat pencemaran. To date, dia juga masih belum meneken apa pun terkait rekomendasi buang limbah dari pabrik gula.

“Saya sudah pernah menegur dan memberi peringatkan ke pabrik gula untuk tidak buang limbah," he said. From the observation of Jawa Pos Radar Tile, aliran sungai yang tercemar itu juga terjadi di aliran sungai Kali Sampean Desa Kebondalem, Bangorejo District.

Sungai ini, termasuk satu aliran dengan BCL 5 Cluring dan berasal dari DI Karangdoro, Tegalsari District. Akibat pencemaran itu, di sungai banyak ditemukan ikan yang menepi dan mati. “Mohon segera ada tindak lanjut, agar tidak terus-terusan seperti ini,” harap Suyono, warga Desa/Kecamatan Cluring. (radar)