SINGOJURUH – Atap teras gedung SDN III Sumberbaru, Singojuruh District, mendadak runtuh kemarin. Kondisi kayu yang rapuh tampaknya menjadi pemicu ambrolnya atap bangunan sekolah tersebut.
Puing-puing reruntuhan tersebut masih belum dibersihkan karena sekolah tersebut sedang libur. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lokasi kejadian, kondisi atap kayu di gedung sekolah itu memang terlihat sudah berumur.
Ada tiga ruang yang kondisi atap di gedung sekolah itu yang memprihatinkan. The irony, satu ruang dari tiga ruang itu ternyata menjadi sarang kelelawar. Menurut warga setempat, tiga ruang sekolah itu kini tidak digunakan dalam proses belajar mengajar.
Para siswa dipindah di gedung yang baru, karena itulah bangunan tersebut tidak terawat dengan baik. Ada satu ruang kelas itu yang masih tersisa kursi dan bangku. It is just, semua ruang tampak kotor karena tidak digunakan lagi. even so, semua kursi dan bangku tersebut terlihat terlihat masih bagus dan masih bisa digunakan.
“Belum setahun ini siswa sudah dipindah ke gedung yang baru,” ungkap Hariyadi, local people, yesterday. Gedung yang baru itu tepat di depan tiga ruang kelas yang rusak tersebut.
Menurut Hariyadi, bangunan gedung sekolah itu memang dibiarkan kosong. At a glance, tidak tampak kalau kondisi kayu di atap gedung itu sudah banyak yang lapuk. “Untung runtuhnya tidak terjadi waktu sekolah aktif,” kata wali murid di sekolah tersebut.
Especially, di samping gedung itu terdapat bangunan yang digunakan untuk sekolah Taman Kanak-Kanak (TK). Seandainya terjadi waktu sekolah aktif, bisa membahayakan siswa. “Mulai tadi ambrol, sampai sekarang ya masih dibiarkan,” kata bapak satu anak itu.
Sebenarnya cuaca selama sehari kemarin cukup normal. Tidak ada hujan yang mengguyur. Besides that, tidak ada angin kencang yang bisa memicu terjadinya musibah tersebut, (radar)
