The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Law, Social  

Dukun Emas Babak Belur

TERLUKA PARAH: Taufik di Mapolsek Gambiran kemarin.
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
TERLUKA PARAH: Taufik di Mapolsek Gambiran kemarin.

IMAGE – Penipu yang satu ini kena batunya. Mengaku bisa memindahkan emas lewat supranatural, M. Taufik, 42, babak belur digebuki massa kemarin. Residents of Dusun Krajan, Kalibaru Wetan Village, Kalibaru District, itu luka parah di beberapa bagian tubuhnya. Telinga kirinya nyaris putus, urat di tungkakkaki kanannya juga putus.

Kaki kirinya berlubang karena terkena peluru senapan angin. Information obtained, kasus penipuan yang dilakukan Taufik sebenarnya berlangsung April lalu. At that time, dia datang ke rumah korban bernama Wiyono, residents of Dusun Krajan, Yosomulyo Village. Kepada Wiyono, Taufik mengaku mengetahui ada emas di pekarangan rumah Safari yang tak lain tetangga Wiyono.

Dia juga mengaku bisa memindah emas tersebut ke pekarangan rumah Wiyono dengan beberapa syarat, di antaranya korban harus menyerahkan uang Rp 6,66 million, Rp 4,44 million, and Rp 3.33 million. Mendengar persyaratan tersebut, korban menurut saja. Not only that, belakangan tetangga Wiyono, yaitu Ketut Jiwantono, juga kepincutdengan tipu daya Taufik.

At that time, Ketut juga ikut iuran untuk memenuhi persyaratan yang diminta pelaku. Even, perhiasan keluarganya berupa gelang emas, anting-anting, dan cincin, diserahkan kepada Taufik. Dukun Emas Babak Belur Setelah semua persyaratan tersebut dipenuhi kedua korban, Taufik berjanji bahwa emas lantakan di pekarangan rumah Safari itu akan dipindah ke pekarangan rumah Wiyono dan Ketut dalam kurun tujuh hari.

strange, ketika hari H tiba, ternyata pelaku justru meminjam sepeda motor Wiyono dengan alasan ada kepentingan di Kecamatan Genteng. “Ternyata pelaku justru kabur membawa motor korban dan tidak kembali lagi,said the Gambiran police chief, AKP Ibnu Mas'ud, melalui anggota penyidik Suprapto. Nah, beberapa hari lalu sekitar pukul 01.00, pelaku pulang ke rumahnya.

Because, his wife, Siti Fatimah, mengontaknya lewat telepon dan memberitahukan bahwa anaknya tidak makan karena tidak ada biaya untuk membeli makanan. “Ketika dia pulang, langsung dihajar massa sampai babak-belur,"he said. Taufik mengaku tidak tahu siapa saja orang yang telah menghajarnya. “Waktu itu gelap, saya dihajar sepuluh orang dan saya nggak tahu siapa saja mereka,” akunya sembari memegangi telinganya yang terluka. (radar )