The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Elpiji Ngowos, Rumah Rata Tanah

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

the elpSMOOTH – Kebakaran hebat yang disebabkan kebocoran tabung gas elpiji ukuran 12 Kilogram (Kg) happened in the hamlet of Krajan, Desa/Kecamatan Licin, Last Saturday night (9/2). Peristiwa yang berlangsung tak lebih dari sepuluh menit itu, mengakibatkan satu rumah warga ludes terbakar dan nyaris rata dengan tanah. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa memilukan yang menimpa keluarga Sunandi, 48, tersebut menyebabkan korban menderita kerugian materi hingga puluhan juta rupiah.

How not, lantaran kobaran api begitu cepat meluluhlantakkan kediamannya, Sunandi tak sempat menyelamatkan sejumlah barang berharga yang disimpan di dalam rumah yang berlokasi di tepi jalan raya jurusan Banyuwangi-Gunung Ijen tersebut. Even, bapak empat anak itu juga terpaksa merelakan uang tunai sebesar Rp 9,5 juta menjadi “santapan” si jago merah. The information that was collected by the Jawa Pos Radar Banyuwangi journalists stated that:, peristiwa kebakaran itu bermula saat Sunandi membeli tabung gas elpiji di sebuah toko yang berlokasi di Pasar Licin. Sesampai di rumahnya sekitar pukul 17:45, dia langsung membuka segel pengaman tabung gas elpiji ukuran 12 Kg tersebut.

Begitu segel dibuka, gas elpiji langsung menyembur keluar (ngowos) dengan sangat kencang. Mendengar suara kebocoran gas elpiji itu, Hadiyati, istri Sunandi yang saat itu berada di lama kamar langsung ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Meanwhile, Sunandi yang panik bukannya membawa tabung yang bocor itu ke luar rumah, malah berupaya menyelamatkan barang-barang berharga miliknya. Nahas, beberapa saat berselang, semburan gas elpiji tersebut menghantam bola lampu yang terpasang di dapur rumah Sunandi Semburan gas elpiji yang menghantam bola lampu yang menyala, tersebut lantas menimbulkan percikan api.

A moment later, Percikan api tersebut membakar kayu penyangga atap rumah pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir truk pengangkut belerang yang beroperasi di kawasan Gunung Ijen tersebut. Menurut Sunandi, percikan api itu dengan cepat membesar. Even, tak sampai sepuluh menit kemudian, rumah miliknya sudah nyaris rata tanah. “Percikan api itu dengan cepat membesar. Tak sampai sepuluh menit kemudian, rumah saya sudah hangus terbakar dan roboh,” ujar Sunandi ditemui di sekitar puing-puing reruntuhan rumahnya kemarin (10/2).

Lucky, Sunandi masih sempat menyelamatkan sejumlah barang berharga miliknya.Sepeda motor, kulkas, television, dan meja kursi berhasil dia evakuasi sesaat sebelum api menghanguskan rumahnya. But honey, beberapa barang berharga yang lain, seperti uang tunai sebesar Rp 9,5 juta dan sejumlah perabotan hangus terbakar. “Mungkin ini cobaan Tuhan. Meski terasa berat, saya masih bersyukur nyawa saya dan istri saya selamat. Empat anak saya juga tidak ada yang jadi korban. Mereka semua tidak ada di rumah saat kebakaran terjadi," he explained.

Sunandi mengatakan, saking besarnya kobaran api, beberapa pohon yang tumbuh di belakang rumahnya ikut terbakar. Even, api juga sempat menyambar gedhek dapur rumah tetangganya. “Agar api tidak menjalar, gedhek yang terbakar, itu langsung ditarik oleh beberapa tetangga. Kobaran api memang sangat besar. Sampean lihat sendiri, pohon durian dan pohon duku yang tumbuh di belakang rumah saya juga hangus terbakar kan,” tuturnya dengan suara lirih. Meanwhile, Kapolsek Licin AKP Wan Soetanto mengatakan, berdasar hasil penyelidikan sementara, kebakaran itu ditengarai kuat diakibatkan kebocoran gas elpiji.

“Kita (jajaran Polsek Licin) sudah datang ke TKP (the scene of the incident). Based on the inspection results, (penyebab kebakaran) positif dari kebocoran gas elpiji. No casualties, kerugian materi sekitar Rp 50 million,he explained. However, Kapolsek Wan Soetanto mengaku masih akan melakukan penyelidikan lanjutan untuk mengetahui pasti penyebab kebakaran yang menghanguskan rumah Sunandi tersebut. “Pemilik toko yang menjual tabung gas elpiji, itu juga akan kita mintai ketera ngan," he concluded. (radar)