BANYUWANGI – Festival Kembar kembali mewarnai agenda atraksi wisata Banyuwangi Festival. Festival yang mengumpulkan pasangan kembar se-Banyuwangi ini akan digelar Senin, 9 June 2018, di depan Gedung Seni Budaya (Gesibu) Banyuwangi. Festival ini akan diikuti ratusan pasangan kembar dari usia balita hingga lansia.
Banyuwangi Regent, Abdullah Azwar Anas menyatakan, festival kembar ini kembali digelar untuk memberi warna dalam rangkaian Banyuwangi Festival.
“Lewat festival ini ingin memberikan warna yang unik dan menarik bagi masyarakat. Ini juga salah satu cara kami untuk kembali menarik pasangan kembar dari berbagai penjuru Banyuwangi. Especially, tahun lalu animo pasangan yang ikut juga bagus,” said Regent Anas.
Besides that, said Anas, gelaran ini untuk memberi ruang kepada pasangan-pasangan kembar agar bisa mengekspresikan keunikan masing-masing kembarannya.
“Mereka kita beri panggung agar bisa menunjukkan kekompakkan dan kesamaan setiap pasangannya,” he said.
Ditambahkan Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra Agus Siswanto, ratusan orang kembar dari 25 kecamatan se Banyuwangi akan memulai festival dengan melakukan kirab keliling kota Banyuwangi sejauh kurang lebih 3 kilometer.
After the carnival, sebelumnya mereka akan mengikuti sejumlah perlombaan dan penilaian seputar pasangan kembar. Like, lomba selfie, lomba kembar identik dan lomba kembar sehat.
“Untuk lomba kembar sehat ini diperuntukkan bagi kembar balita dengan usia dari 0 – 5 year. Kami akan memilih pasangan balita yang paling aktif dan sehat, tentunya setelah melalui pemeriksaan kesehatan mulai mulai tumbuh kembang hingga asupan gizi anak di stand yang disediakan pantia,” the light.
Lomba kembar identik, he continued, nanti akan ada lomba menebak pasangan yang paling tahu kemiripan dan kesamaan pasangannya. “Bagi pasangan yang paling tahu kesamaan atau kemiripan pasangannya dengan dirinya akan diberi hadiah menarik,” he said.
Besides that, difestival ini juga ada pemilihan pasangan kembar identik tertua. “Kita akan memilih pasangan kembar identik tertua yang masih menjaga keharmonisannya,” he said.
