The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Gakin Belum Terima KIP

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

SRONO – Indonesian Minister of Social Affairs, Khofifah Indar Parawansa, blusukan ke Dusun Parirejo, West Parijatah Village, Srono . District, untuk memantau penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah digulirkan pemerintah kemarin sore (16/6).

Dalam kunjungannya ke tiga rumah warga yang masuk kategori keluarga miskin (takin), Khofifah sempat kaget karena pemilik tiga rumah, Subaerah, 56, Paini, 52, dan Halimatus Sadiyah, 27, belum memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP). “Wah ini bagaimana, tolong disisir lagi,” pinta Khofifah saat mengunjungi rumah Subaerah.

Selama di rumah Subaerah, Ketua Umum PP Muslimat NU itu mengaku prihatin dengan nenek yang sudah berumur separo abad lebih itu. Sebagai buruh tani, dia harus menanggung beban hidup empat cucunya. “Ibu ini harus menghidupi empat cucunya," he said.

Saat berada di rumah Subaerah, Khofifah sempat memeriksa kartu penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Perlindungan Sosial (KPS). “Setiap bulan memang mendapat jatah raskin (beras miskin), tapi kok tidak punya KIP," he said.

Menurut Khofifah, KIP akan membantu gakin dalam sekolah mulai tingkat SD/MI hingga tingkat SMA/MA. Untuk tingkat SD/MI, akan mendapat bantuan sebesar Rp 450 ribu per tahun, sedang tingkat SMP/MTs mendapat bantuan Rp 750 ribu per tahun.

Kalau tingkat SMA/MA/SMK mendapat Rp 1 million per year. Khofifah mengaku setiap turun ke daerah, selalu memonitor hasil ferivikasi dan validasi data (ferivali). Because, pada tahun anggaran 2015 ini pemerintah pusat menyediakan dana tiga kali lipat lebih dari serapan tahun 2014.

Year 2014 anggaran yang terserap hanya 6,3 million people. Tahun ini disiapkan hingga 20,3 million people. “Dengan KIP, anak-anak warga miskin bisa termotivasi untuk bersekolah lebih baik lagi," he said. (radar)