BANYUWANGI – Masyarakat nelayan di Pantai Bomo, Blimbingsari District, Banyuwangi Regency, menggelar petik laut, Monday (1/9/2019).
Dilansir dari Radarbanyuwangi, dalam prosesi adat yang diikuti antusias warga ini juga dilakukan pelarungan sesaji berupa kepala kambing dan berbagai ubo rampe (pelengkap yang berupa makanan dalam sesaji).
Kepala kambing tersebut ditempatkan pada perahu mini yang dibuat menyerupai perahu yang sehari-hari digunakan nelayan setempat.
Secara umum rangakaian acara sama dengan kegiatan petik laut di berbagai pantai di Banyuwangi. Hanya Saja, di Pantai Bomo tidak disertai perlengkapan perhiasan emas.
Head of Krajan Hamlet, Blimbingsari Village/District, Sugiarto, 45, disclose, secara khusus tradisi turun temurun ini merupakan hajat nelayan.
At the moment, lanjut Sugiarto, terdapat sekitar 100 kepala keluarga yang sehari-hari memiliki mata pencaharian nelayan.
“Nelayan tidak banyak seperti Muncar, tapi ada sejak dulu,he explained.
Untuk acara petik laut sendiri, selalu disertai kegiatan kesenian dan juga kegiatan doa bersama.
According to him, kegiatan petik laut merupakan tradisi masyarakat pesisir. Sedangkan untuk doa mereka menyesuaikan dengan kepercayaan masing-masing.
“Acaranya ya tidak cuma melarung, ada yang lain,” jelas Sugiarto.
