The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Gelombang Tinggi, Satpolairud Polres Banyuwangi Imbau Nelayan Untuk Tidak Melaut

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Banyuwangi mengimbau kepada nelayan agar tidak melaut untuk sementara waktu menyusul insiden tenggelamnya kapal nelayan ‘Joko Berek’ di perairan Puger, Jember. Hal tersebut mengingat gelombang di perairan selatan Pulau Jawa masih terpantau tinggi dan berbahaya bagi kapal-kapal nelayan.

“Kalau bisa jangan melaut dulu, karena ombak masih tinggi mencapai 2.5 – 4 meter,” ungkap Kasatpolairud Polres Banyuwangi, AKP Subandi, Friday (20/7/2018).

Subandi mengatakan, imbauan tersebut sesuai dengan rilis resmi dari Badan Meteorologi, Climatology and Geophysics (BMKG) Pusat yang menyatakan bahwa perairan selatan berpotensi terjadi gelombang tinggi.

“Masyarakat nelayan khususnya kapal dan perahu kecil agar tidak memaksakan diri melaut dan tetap waspada serta siaga dalam melakukan aktivitas pelayaran," he pleaded.

Sedangkan kondisi perairan Selat Bali sejauh ini masih terpantau aman, karena tinggi gelombang masih dikisaran 0.3 – 1.5 meter. Nevertheless, para pengusaha jasa transportasi laut di Pelabuhan ASDP Ketapang dan Gilimanuk tersebut diimbau tetap waspada dan berhati-hati.

Sementara untuk antisipasi dalam penanganan laka laut, pihak Polair selalu siaga di sepanjang garis pantai di Banyuwangi. Kata Subandi, jarak aman melaut sementara untuk para nelayan 1 – 2 mil dari bibir pantai.

As previously reported, sebuah kapal nelayan penangkap ikan ‘Joko Berekmilik Dirman, warga Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, on Thursday (19/7/2018) morning, terguling setelah dihantam ombak di perairan Plawangan, Kecamatan Puger, Jember, East Java.

Mencegah terjadi insiden serupa Satpolairud Polres Banyuwangi meminta nelayan untuk tidak melaut kerena ombak diperkirakn masih tinggi.