The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Geoparks and World Biosphere Reserves Become Banyuwangi Tourism Drivers

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Status Geopark Nasional disematkan kepada Banyuwangi pada pekan lalu oleh Komite Geopark Nasional. Terdapat tiga situs yang menjadi landasan penetapan geopark nasional, yaitu Blue Fire di Gunung Ijen, Red Island, dan Taman Nasional (TN) Alas Purwo.

Penetapan sebagai kawasan geological park (Geopark) nasional atau Taman Bumi dan status sebagai Cagar Biosfer Dunia bakal menjadi pendorong baru bagi pengembangan wisata di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

”Dua status itu kami yakini bisa menjadi instrumen baru untuk mendorong semakin menggeliatkan pariwisata berbasis destinasi alam di Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat ditemui, Monday (3/11/2018).

Previously, status sebagai Cagar Biosfer Dunia ditetapkan oleh UNESCO untuk TN Alas Purwo dan Taman Wisata Alam Kawah Ijen yang kemudian dinamai Cagar Alam Blambangan. Penetapan UNESCO itu dilakukan pada sidang International Coordinating Council (ICC) Program MAB (Man and The Biosphere) 28th UNESCO in Lima . City, Peru.

Anas says, Cagar Biosfer (Biosphere Reserves) merupakan situs yang ditunjuk berbagai negara melalui kerja sama program MAB (Man and The Biosphere)-UNESCO untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati.

Adapun Banyuwangi sebagai Geopark Nasional didukung keanekaragaman hayati dan budaya. For example, TN Alas Purwo sebagai rumah 700 flora, 50 type of mammal, 320 bird, 15 type of amphibian, and 48 type of reptile.

According to Anas, saat ini terus berkembang tren wisata sehat. Orang mencari destinasi dengan udara sehat. Ini terutama pada segmen wisatawan mancanegara dan kelompok kelas menengah ke atas. Mereka tak segan mengeluarkan biaya lebih, asal bisa tenang berwisata dengan udara yang sehat.

”Berwisata kini bukan hanya soal urusan bersenang-senang. Bagi sebagian wisatawan, berwisata adalah aktivitas untuk memperbaiki kesehatan fisik dan mental. Status sebagai Geopark Nasional dan Cagar Biosfer Dunia memberi legitimasi bagi Banyuwangi untuk menawarkan paket wisata yang menyajikan kesehatan udara sekaligus keindahan alam serta budaya,said Anas.

Anas hopes, penetapan Banyuwangi sebagai Geopark Nasional dan Cagar Biosfer dunia mampu ditangkap sebagai peluang oleh para pelaku wisata setempat.

”Operator tur maupun hotel bisa bikin paket kesehatan, seperti menggabungkan terapi tradisional, aktivitas di taman nasional atau Kawah Ijen, dan konsumsi makanan sehat. Even, misalnya bisa bikin aktivitas yoga, pilates, reflexology, atau akupuntur di sekitar belantara hutan atau pantai,” tandas Anas.