The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

JCH Asal Wongsorejo Meninggal

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

MAKKAH – Satu lagi jamaah calon Haji (JCH) Banyuwangi meninggal dunia di Makkah. Wednesday (16/9) kemarin dilaporkan bahwa jamaah haji dengan nama Senawi bin Marthawi Sadur, 56, warga Wongsurejo, meninggal dunia lantaran mengalami shock septic.

Senawi mengembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BP HI) Makkah akibat kondisinya lemah. dr. M. Nizam Fahmi, petugas haji kloter 8 Banyuwangi, menyampaikan Senawi adalah jamaah haji yang tergabung dalam kloter 9.

Berdasar informasi yang dia peroleh, Senawi meninggal dunia tepat pukul 14.00 siang waktu Arab Saudi (WAS) or beat 10.00 WIB Rabu (16/9). Saat ini jenazah Senawi telah dimakamkan di tempat pemakaman jamaah haji di Makkah.

Just know, Senawi memang sudah sakit sejak awal pemberangkatan dari Tanah Air. Dari Indonesia. Senawi menggunakan kursi roda karena kondisinya lemah. “Info dari dokter kloter 9. Pak Senawi meninggal karena mengalami shock seplic atau bahasa awamnya karena infeksi berat pada tubuh,” kata Nizam.

Aktivitas jamaah kemarin masih di lingkup Masjidilharam untuk beribadah. Sebagian jamaah banyak yang melakukan aktivitas di sekitar maktab. Juhdy, petugas haji di kloter 8 add, saat ini sudah ada maklumat bahwa armada bus Selawat yang biasa mengantar jamaah ke Masjidilharam tidak akan beroperasi sejak 19 September 2015.

Itu dalam rangka persiapan menuju Armina (Arafah, Muzdalifah, and Mina). Bus Selawat akan beroperasi kembali pada 28 September 2015. Lantaran pelaksanaan Armina sudah dekat, jamaah diharapkan tidak terlalu memforsir tenaga.

Mereka diimbau mempersiapkan ritual inti di Armina nanti dengan banyak berdoa di masjid di sekitar maktab. “Utamanya jamaah haji yang tua-tua ini harus banyak beristirahat. Tadi Pak Muklis (pejabat Kemenag Banyuwangi) sudah menyampaikan bahwa jamaah yang sudah tua disarankan beribadah di sekitar maktab saja,” terang Juhdy.

Besides that, pada saat ibadah inti nanti, para keluarga pendamping diharapkan membantu para jamaah yang sudah tua-tua saat di Armina Pada ibadah inti nanti juga akan dilakukan jamarat atau melempar batu pada tanggal 11 until 13 Zulhijah.

Sesi melempar batu itu bisa diwakilkan kok. So, kalau jamaah haji yang tua tidak kuat, ya bisa diwakilkan oleh keluarga lain,” pungkas Juhdy. (radar)