The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Kali Kedung Sepi Pengunjung Akibat Air Sungai Kotor

Aliran sungai di kawasan wisata Kali Kedung menjadi keruh akibat bercampur dengan lumpur dari lahan bawang putih di Desa Kampunganyar, Glagah District.
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Aliran sungai di kawasan wisata Kali Kedung menjadi keruh akibat bercampur dengan lumpur dari lahan bawang putih di Desa Kampunganyar, Glagah District.

GLAGAH – Wisata alam sungai Kali Kedung yang terletak di Desa Kampungayar, Glagah District, sepi pengunjung, yesterday. because of, aliran sungai yang biasanya jernih berubah menjadi keruh sejak hujan lebat mengguyur dua hari terakhir.

Air sungai tersebut menjadi keruh diduga karena tercemar oleh kiriman air banjir dari lahan bawang putih yang ada di Lereng Ijen milik PT Lidjen. Pengelola wisata alam tersebut hanya bisa pasrah menerima keadaan tersebut.

Agus Suyanto, 26, pengelola wisata mengaku, kotornya air sungai berdampak kepada jumlah pengunjung. Wisatawan yang datang semakin berkurang dan bahkan hampir tidak ada pengunjung. jika air bersih dan jernih, setidaknya dalam satu hari hampir 50 pengunjung yang mendatangi tempat wisata tersebut.

Sejak airnya keruh tidak ada pengunjung yang datang sehingga membuat pendapatan wisata semakin menurun,” said Agus.

Selain mengotori aliran air sungai, warga sekitar juga takut akan adanya kiriman banjir bandang yang lebih besar lagi. Tidak hanya merusak pemandangan wisata alam saja, akan tetapi juga membahayakan bagi warga yang sedang melakukan aktivitas di sungai tersebut.

“Iya biasanya juga banyak orang-orang yang mencuci serta menyeberang sungai untuk mencari kayu bakar dan rumput. Dikhawatirkan jika ada banjir bandang warga Desa Kampunganyar yang menjadi korban,” said Agus.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Regional Disaster Management Agency (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharam mengatakan, Saat ini intensitas hujan untuk dataran tinggi seperti kawasan lereng Ijen memang sedang tinggi. Hal tersebut berdampak bagi wilayah yang ada di bawah lereng Ijen.

Lahan serapan air sudah tidak berfungsi lagi sehingga air hujan langsung mengalir menuju sungai-sungai yang ada di sekitar lereng Ijen. “Dampaknya selain mengotori sungai juga akan membuat abrasi lahan yang berdekatan dengan aliran banjir bandang di sekitar lereng Ijen,” tandas Eka.(radar)