The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Maron Parking Ticket Complained

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

salah-satu-lokasi-parkir-di-rth-maron-yang-mempraktikkan-tarif-rp-5-000-pada-acara-wayang-kulit-sabtu-malam-lalu

ROOFTILE – Ticket for parking at RTH Maron, Kulon Tile Village, Tile District, Banyuwangi, residents complained. Because, tiket parkir tidak sesuai dengan harga yang tertera pada kupon, terutama saat ada pameran di RTH Maron yang berakhir pada Sabtu malam lalu (5/11).

Dalam tiket parkir tertera jelas nilainya hanya Rp 1.000. Tapi dalam praktiknya, petugas juru parkir menarik Rp 3.000 up to Rp 5.000 untuk satu motor. “Saat nonton wayang kulit, saya ditarik Rp 5.000, padahal di tiket itu tertera Rp 1.000,” cetus Ulfa, 24, residents of Tegalarum Village, Sempu Kecamatan District.

Pada prinsipnya Ulfa mengaku tidak keberatan dengan tarikan parkir yang Rp 5.000 the. Asalkan, keperuntukannya itu jelas. “Kira-kira parkir yang Rp 5000 itu masuk ke mana, jelas apa tidak,He said. Menyikapi keluhan tersebut, panitia acara sekaligus ketua BPD Genteng Kulon, Rudy Hartono Latif, say, pihaknya sudah menerima keluhan itu sejak awal. Dan pihaknya mengaku hanya bisa meminta maaf.

“Kita mengarahkan nilai yang tertera dalam tiket parkir, akan tetapi mohon maaf pemerintah desa lalai dalam kontrol,he explained. Langkah antisipatif dari pemerintah desa, sebenarnya juga sudah dilakukan dengan mengumpulkan berbagai perwakilan, seperti kecamatan, village government, perwakilan dispenda, dan pihak pelaku parkir sendiri. At that time, sudah di sepakati bahwa parkir sesuai dengan nominal yang tertera.

“H-1 wayangan, semua kita kumpulkan. Kita tegesi, mulai hari itu langsung sesuai dengan tarif,he explained. Untuk penarikan parkir ini, pihaknya sudah berkali-kali menegur kegiatan parkir yang tidak sesuai itu. Dia juga menegaskan, kelebihan uang yang masuk ke pengelola parkir, sedikit pun tidak ada yang masuk ke desa.

“Desa sama sekali tidak mendapat kontribusi atas kelebihan itu,” he said. Saat mengumpulkan sejumlah perwakilan itu, dia juga mengungkapkan sudah ada komitmen parkir harus diakhiri. If not, petugas parkir dari warga Desa Genteng Kulon dan bukan juru parkir resmi, akan diberhentikan oleh pihak desa.

“Kita sudah bilang, kita sudah pertegas, ini teguran terakhir. Kalau memang berbuat begitu lagi, ya kita berhentikan,He said. Tidak hanya parkir di RTH Maron, semua tempat parkiran yang mengacu pada kegiatan di RTH Maron juga sudah diberi peringatan keras. “Tidak hanya di RTH, parkir di sekolah, di PU, juga kita warning,he explained. (radar)