The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Sport  

Lampu Rp 9,6 M Byar Pet

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Penonton Kecewa, Dua Pertandingan Ditunda

INSIDEN memalukan terjadi pada pertandingan sepak bola yang berlangsung di Stadion Diponegoro, Banyuwangi pada Sabtu malam kemarin (30/5). Dua jadwal laga yang ditetapkan batal digelar gara-gara lampu stadion senilai Rp 9,6 miliar mendadak padam.

The irony, satu dari dua partai itu melibatkan tuan rumah. Tuan rumah bertanding melawan Kabupaten Mojokerto hanya berlangsung 10 minute. Itu pun pertandingan beberapa kali dihentikan gara-gara lampu kembali padam. The peak, penga was pertandingan terpaksa menghentikan laga dan dilanjutkan pada pukul 10.00 yesterday.

even though, antusisme publik Banyuwangi untuk menyaksikan Novan Charis dkk. sangat besar. Imagine, tribun berkapasitas 8.000 tempat duduk itu nyaris penuh. But, gara-gara lampu tidak menyala sempurna, penonton pun kecewa berat setelah pertandingan resmi dihentikan pada pukul 20.39.

Animo penonton yang luar biasa itu sebenarnya menjadi catatan sejarah dan rekor baru selama perhelatan porprov pada empat edisi sebelumnya. Sejak porprov digulirkan tahun 2007 then, animo penonton di daerah lain tidak sebesar yang diperlihatkan saat di Banyuwangi.

Of course, hal itu menjadi noda hitam bagi Banyuwangi. Previously, Kota Malang dan Kota Kediri menjadi korban gara-gara lampu stadion padam. Duel kedua tim di grup E itu dijadwal kan bertanding pada pukul 18.00. But, duel kedua tim batal digelar karena lampu penerangan bermasalah.

Kasus lampu stadion tak menyala sempurna itu sebetulnya sudah terlihat pada hari pertama yang melibatkan Kota Pasuruan melawan Tuban. Bertanding pada pukul 20.00 last Friday (29/5), beberapa kali lampu tidak menyala sempurna. even so, pertandingan tetap berlanjut dengan skor akhir kacamata.

Beberapa kendala teknis tersebut jelas sangat mengganggu kelancaran pertandingan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) East Java V year 2015. Of course, dampaknya sangat besar bagi Banyuwangi, sebagai host tunggal ajang multi even tersebut. Especially, lampu stadion itu baru saja diresmikan beberapa hari lalu.

Just know, setiap tower terdapat 30 unit lampu penerangan. Empat tower setinggi 34 meter tersebut terpasang 120 unit lampu. Setiap unit lampu tersebut berkapasitas 2.000 watt. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, Arief Setiawan sebagai pejabat pembuat komitmen tentang proyek lampu stadion belum di konfirmasi terkait insiden tersebut.

It is just, dia telah dipanggil Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, yesterday. ‘’Nanti saya hubungi, saya sedang dipanggil pak bupati,’’ ujarnya via sambungan telepon kemarin sore. Just know, lampu penerangan stadion Diponegoro, Banyuwangi itu dikerjakan PT. Analum Jior, yang beralamat di Jalan Suci Kav. 12 Rt 008, RW 06, Susukan, Ciracas, Jakarta Timur. PT. Analum Jior berhasil menjadi pemenang tender dengan harga penawaran senilai Rp 9.689.780.000.

Selasa malam lalu (19/5) lampu stadion tersebut sudah diuji coba. Hasilnya tidak ada kendala. Lampu di empat tower menyala semua. Butuh biaya tidak murah dalam menyalakan lampu tersebut. Dibutuhkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar 600 liter setiap tiga jam.

Because, lampu tersebut dinyalakan menggunakan tenaga yang bersumber dari genset. Ketika uji coba lampu tersebut, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Banyuwangi, Arief Setiawan memastikan lampu tersebut sudah siap digunakan pertandingan sepak bola Porprov.

Clear, he said, tidak perlu dikhawatirkan mengenai lampu tersebut. ‘’Sudah siap semua, ”tegasnya kala itu. Dikonfirmasi terkait byar petnya lampu stadion Kepala DKP Arief Setiawan mengaku tidak banyak tahu. Secara teknis Arief kurang tahu mengapa kampu stadion mati saat berlangsung pertandingan.

However, untuk menganti sipasi gangguan teknis yang tidak diinginkan, pihaknya sudah menyediakan genset cadangan. ”Sudah kita siapkan genset cadangan untuk mengantisipasi gangguan,’’ kata Arief dihubungi via ponselnya tadi malam.

Ketua Umum KONI Banyuwangi Bam bang Wahyudi juga mengaku tidak tahu persis penyebab matinya lampu stadion saat laga berlangsung. ”Kami hanya mengurusi pertandingan, soal lampu mati kami tidak tahu penyebabnya,’’ kata Bambang. Monitoring of Jawa Pos Radar Banyuwangi, setelah sempat byar pet, tadi malam lampu stadion ti ak mengalami gangguan.

Ketika berlangsung pertandingan antara kesebelasan Lamongan melawan Kediri, semua lampu menyala. Gangguan lampu padam sudah bisa teratasi. Dalam pertandingan yang dimulai pukul 19.00 itu Lamongan kalah dengan skor 0-2 atas Kediri. (radar)