The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Ogoh-ogoh Diarak Keliling Kampung

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

ogahMUNCAR – Puluhan ogoh-ogoh diarak menggunakan mobil di ruas jalan Kecamatan Muncar dan Srono kemarin pagi. Pawai tersebut diikuti ratusan umat Hindu. Acara itu dalam rangka memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1935. Peserta pawai berangkat dari lapangan Desa Sumbersewu, Muncar District, o'clock 08.40. Next, iring-iringan pawai itu melintasi Desa Tembokrejo, Blambangan, Wonosobo, Rejoagung, dan fi nis di lapangan.

Desa Sumbersewu Ketua panitia, Bisowarno me ngungkapkan, ogoh-ogoh me lambangkan sifat ke angkaramurkaan. For example, sifat ingin menguasai, iri, dan dengki. ‘’Makanya peng gam baran itu nanti malam dimusnahkan,he explained. according to her, pawai ogohogoh tersebut bertujuan memo hon kepada Tuhan agar ling kungan kita aman dan tenteram. Besides that, juga agar ter bebas dari penyakit dan marabahaya.

‘’Tradisi ini kita gelar ru tin setiap tahun,he said. Semua umat Hindu akan melaksanakan empat catur brata penyepian dalam memperingati Hari Raya Nyepi, yaitu amati geni, observe the work, amati le lungan, dan amati lelalungan. “Ber arti tidak menyalakan api, tidak beraktivitas, tidak be pergian, dan tidak senang-senang," he explained. Catur brata itu, it's clear, akan di laksanakan selama 24 jam, di mulai Selasa (12/3) o'clock 24.00 until wednesday (13/3) o'clock 24.00.

“Umat Hindu akan puasa se hari-semalam,” jelas warga Desa Sumbersewu, Muncar District, that. He added, umat Hindu yang mengikuti acara ter sebut tersebar di Kecamatan Muncar dan Srono. Para pe calang (keamanan adat) masingmasing pura juga ikut. “Nanti ma lam (yesterday, Red) atraksi ogoh-ogoh, kemudian dibakar,"he said. (radar)