The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Panggil Tiga Saksi, Siap ke Pontianak

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Laporan dugaan traffi cking dan dipekerjakan di salah satu pabrik tripleks di Sarawak, Malaysia, diseriusi aparat kepolisian. Tiga saksi yang diduga mengetahui kasus itu dimintai keterangan di unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Banyuwangi kemarin (18/4). Ketiga saksi itu adalah Gufron, 26, Suhartini, 48, dan Hatisah. Ketiganya warga Dusun Stoplas, Kedungrejo village, Muncar District.

Gufron dimintai keterangan polisi karena termasuk salah satu dari 47 TKI yang berhasil kabur dari pabrik tripleks di Sarawak. “Anak Bu Suhartini dan Bu Hatisah masih di Malaysia,” said the Head of the Criminal Investigation Unit of the Banyuwangi Police, AKP Bagus Ikhwan Christian. Kasatreskrim mengaku akan serius menindaklanjuti dugaan traffi cking. Sebelum melangkah lebih jauh, pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi. “Kalau bahan sudah cukup, kita akan berangkat ke Pontianak (West Kalimantan),He said.

Ditemui di sela-sela pemeriksaan, Gufron mengaku tidak pernah menyangka akan dikirim ke Malaysia. Because, saat akan berangkat, dirinya hanya ditawari bekerja di salah satu pabrik tripleks di Pontianak. “Katanya bekerja di Pontianak, tapi sampai ke Malaysia," he said. Bekerja di Negeri Jiran itu, he continued, ada sedikit pemaksaan. Meski kondisinya sedang tidak sehat, tetap dipaksa bekerja secara full mulai pukul 07.00 until 19.00.

“Tangan saya pernah sakit tergencet mesin, tapi tetap harus bekerja," he said. According to Gufron, risiko yang harus ditanggung sangat besar bila tidak mau bekerja. Tiga hari berturut-turut tidak masuk kerja, maka akan dipecat dan dibuang. “Keberadaan kita ilegal. Kalau dipecat, berarti akan dibuang," he explained. Suhartini dan Hatisah berharap aparat kepolisian membantu pemulangan anaknya yang masih di Malaysia. “Anak saya bernama Heru Setiawan. Sebenarnya masih kuliah semester VI di Malang,” kata Suhartini kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. (radar)