The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Pasang Baru Air Bersih Rp 2 Million

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

SEMPU – Warga Desa Temuasri, Sempu Kecamatan District, mengeluhkan mahalnya pemasangan meteran air bersih yang dikelola Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM). even though, pembangunan proyek air bersih itu bantuan dari Pemerintah Provinsi (provincial government) East Java.

Untuk memasang saluran air bersih dari sumber air di Jaengan, Purwodadi Hamlet, Temuguruh Village, Sempu Kecamatan District, warga diminta untuk membayar Rp 2 million. “Kalau tidak membayar Rp 2 million, tidak bisa memasang saluran air bersih,” cetus Muhamad Anas, 45, salah satu warga Dusun Awuawu, Temuasri Village.

According to Anas, harga pemasangan sebesar Rp 2 juta itu dianggap terlalu tinggi. Harga sebesar itu dianggap jauh lebih tinggi di banding pemasangan PDAM. “Saya terpaksa belum bisa memakai, untuk kebutuhan pakai air dari sumur,He said.

Other Citizens, Muaenah, 49, mengaku setahun lalu memasang meteran baru untuk air bersih ini diminta membayar Rp 1.750.000. Tapi tahun ini, memang naik menjadi Rp 2 million. “Yang saya tahu, kenaikan itu karena naiknya kebutuhan pokok," he said.

Selama menjadi anggota pemakai air bersih itu, Muaenah mengatakan tidak pernah diberi tahu oleh pengurus HIPPAM. Karena sampai saat ini tidak pernah ada pertemuan. “Saya setiap bulan kena iuran air antara Rp 15 thousand to Rp 16 thousand," he said.

Tingginya harga pemasangan air bersih ini, sangat dikeluhkan warga. Mereka ini, juga tidak tahu harus mengadu kemana. “Di Desa Tulungrejo (Glenmore Kecamatan District), memasang air bersih itu hanya dikenakan Rp 400 thousand,” kata Kasmidi, 51, warga Desa Temuasri lainnya.

Village head (village head) Temuasri, Sempu Kecamatan District, Ali Shodiqin, mengaku sudah mendengar warganya yang resah terkait tingginya harga pemasangan saluran air bersih itu. “Warga memang keberatan dengan pemasangan yang mahal itu," he said.

Kades mengaku, tandon air yang ada di desanya itu, merupakan bantuan dari Pemprov Jatim untuk kepentingan masyarakat. Proyek air bersih dengan dana dari Pemprov Jatim itu nilainya Rp 400 million," he said. Sumber air yang digunakan untuk air bersih HIPPAM itu, diambil dari kawasan hutan, masuk wilayah KPH Perhutani Banyuwangi Barat.

Warga yang menggunakan air bersih itu, tidak hanya warga Desa Temuasri saja, tapi juga dinikmati oleh warga di Desa Temuguruh, Tegalarum, dan sebagian Desa Karangsari, Sempu Kecamatan District. “Nanti akan kita komunikasikan antara warga dengan pengurus HIPPAM,"promise". (radar)