Terkait Keterlambatan Dana Olahraga
BANYUWANGI – Berlarut-larutnya persoalan pencairan dana olahraga mengundang suara minor dari kalangan pelaku dan pengamat olahraga di Banyuwangi. Bila dibiarkan dan tidak dicarikan solusi, kondisi itu dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap kelangsungan dunia olah-raga di Kota Gandrung.
Selain pembinaan terancam mati, kondisi paling ngenes dapat merugikan atlet itu sendiri. Kekhawatiran itu datang dari pengamat dan pelaku olahra-ga, Ahmad Mustain. Dia me-nilai, keterlambatan pencairan dana olahraga sebesar Rp 3 miliar melalui KONI itu oto-matis akan mengganggu roda pembinaan yang diprogramkan cabang-cabang olahraga. “Kalau dibiarkan bisa berbahaya,He said.
Mantan pegawai BRI itu meminta agar persoalan ini segera dicarikan solusinya. Pihak-pihak yang berkepentingan seperti KONI, district government, dan Dispora harus duduk bersama untuk mencari persoalan ini. Tujuannya agar segera diperoleh kejelasan di mana letak kesalahan hingga dana itu tidak bisa segera dicairkan.
Disinggung soal keterlambatan terkait belum rampungnya verifikasi oleh tim ang-garan pemkab, Mustain justru menyatakan keheranannya. Bila itu benar, maka aneh, dan kenapa baru diverifikasi sekarang. Padahal anggaran sudah didok lama oleh pemerintah. It says, jika kesalahan ada pada pemerintah, maka diper-lukan terobosan berupa inovasi kebijakan dalam birokrasi.
Bupati dalam hal ini bisa langsung bertindak dengan mengomando anak buahnya yang bertalian dengan angga-ran. “Bupati yang dulu bisa, masa sekarang tidak. Mudah kok kalau mau," he said. Terkait keterlambatan itu sendiri, Mustain juga meminta agar cabor juga tidak berdiam diri. When in need, cabor juga harus menunjukkan sikap pro aktif. Caranya bisa dengan mengajak rembukan KONI maupun Dispora. And, bila perlu langkah ekstrem, seluruh kegiatan olah-raga bisa dihentikan sampai dana dicairkan. (radar)
