The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Pengurus DPK KBM Banyuwangi Dikukuhkan

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Keluarga Besar Marhaenis (KBM) Banyuwangi resmi terbentuk. Deklarasi sekaligus pengukuhan pengurus DPK KBM Banyuwangi dilaksanakan di auditorium Universitas 17 August 1945 (Untag) Banyuwangi yesterday (10/11). No half-hearted, Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) KBM, Prof DR Sudigdo Adi, menyempatkan diri hadir dalam deklarasi KBM Banyuwangi tersebut. Sejumlah pengurus KBM tingkat pusat dan provinsi, juga tampak membaur bersama ratusan anggota KBM asal seantero Banyuwangi.

Great, DPK KBM Banyuwangi merupakan kepengurusan tingkat kabupaten yang kali pertama dikukuhkan di antara 38 districts/cities in East Java. “Acara kali ini digelar dengan tiga tujuan. Among them, deklarasi dan pelantikan pengurus KBM Banyuwangi; sebagai sarana kangen-kangenan sesama keluarga marhaenis di Banyuwangi; serta untuk membangkitkan semangat keluarga marhaenis di Banyuwangi,” ujar ketua panitia, Eko Sukartono. Meanwhile, Chairman (Ketum) DPK KBM Banyuwangi.

Period 2013-2018, Suparmin mengatakan, KBM Banyuwangi sebenarnya sudah terbentuk sejak setahun yang lalu. “Yang melatarbelakangi terbentuknya KBM Banyuwangi adalah karut-marut kehidupan berbangsa dan bernegara. Kami tergerak untuk meningkatkan kembali semangat kebangsaan tersebut," he said. Tujuan pembentukan DPK KBM Banyuwangi, imbuh Suparmin, yakni menciptakan masyarakat adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin, serta menciptakan masyarakat yang berdaulat dalam bidang ekonomi, politik, dan kebudayaan.

Tujuan lain yang tidak kalah penting adalah tetap mengawal tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasar Pancasila dan Undang- Undang Dasar (UUD) 1945. “Kami akan mengawal kebijakan pemerintah yang pro kepentingan rakyat, especially in Banyuwangi,” he said. Selain Suparmin yang duduk di posisi Ketum DPK KBM Banyuwangi, posisi sekretaris diduduki Ahmad Badawi. Sedangkan posisi bendahara ditempati Heru Pratista. (radar)