The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Penumpang Pesawat Makin Padat

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

ROGOJAMPI – Rute penerbangan Banyuwangi-Surabaya (PP) tampaknya berpotensi menjadi rute gemuk. Walau maskapai penerbangan bertambah, jumlah penumpang ternyata tidak menyusut.

Otherwise, tren jumlah penumpang penerbangan rute tersebut terus naik. Dalam beberapa hari ke depan, tiket dua maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines (MNA) dan Wings Air hampir habis terjual. Pada penerbangan Jumat (21/9) yesterday, tempat duduk kedua pesawat itu nyaris habis terjual.

Penerbangan pesawat Wings Air rute Banyuwangi-Surabaya mengangkut 65 passenger, dan pesawat MNA mengangkut 44 passenger. Meanwhile, rute Surabaya-Banyuwangi, Wings membawa sekitar 37 penumpang dan MNA 33 passenger. “Tren penumpang terus meningkat Warga Banyuwangi tampaknya kini banyak yang beralih ke moda transportasi udara,” ujar Kabid Perhubungan Udara dan Laut pada Dinas Perhubungan Banyuwangi, Ali Ruchi.

Kedatangan pesawat Wings Air, continued Ali, tidak akan me ngurangi penumpang pesawat Merpati. Otherwise, dua pesawat itu akan sa ling melengkapi dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa. “Sekarang warga Banyuwangi yang akan keluar kota sudah bisa memilih be rangkat pagi ataukah sore,” he said.

Jika berangkat pagi, maka akan dilayani pesawat Wings Air, dan jika terbang sore akan dilayani pesawat Merpati. Nah, para pebisnis yang berangkat pada pagi hari, sore sudah bisa kembali ke Banyuwangi lagi. “De ngan pesawat ini, jarak Banyuwangi dengan daerah lain akan semakin dekat,” tegas Ali.

Ali memprediksi, penumpang di Bandara Blimbingsari akan terus tumbuh. Especially, dalam waktu dekat kelas bandara tersebut akan naik menjadi kelas III. Pemerintah pusat sudah memutuskan Bandara Blimbingsari sebagai bandara penyangga Ban dara Inter nasional Ngurah Rai, Bali.

Jika bandara sudah di tetapkan sebagai bandara penyangga, pesawat yang landing dan take off tidak hanya dua dalam sehari. Pemerintah pusat saat ini memang sedang mengembangkan Bandara Ngurah Rai Bali, tapi yang dikembangkan waiting room. Run way dan apron-nya tidak ada pengembangan. So that, kepadatan pesawat saat landing dan take off tetap belum bisa terurai. (Radar)