Banyuwangi, tvOnenews.com – Mengantisipasi penyebaran virus flu burung, Banyuwangi mulai siaga, salah satunya menyiapkan 38.000 dose vaccine. Obat-obatan ini akan digelontor ke para peternak gurem di kawasan pedesaan. Meski belum ada laporan menyerang ternak, maraknya flu burung wajib diwaspadai. Para peternak juga diwajibkan mengikuti prosedur penanganan ternak.
“Saat ini belum ada laporan kematian unggas yang dicurigai flu burung. But, kami tetap waspada,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyuwangi Nanang Sugianto, Friday (3/3).
later, vaksin tersebut diprioritaskan untuk peternak rumahan. Kriterianya, minimal kisaran unggasnya sekitar 500 tail. Bagi yang peternak besar biasanya sudah memiliki standar perawatan mandiri. Even, sudah memiliki vaksin flu burung sendiri.
Selain vaksin, para peternak juga akan disuplai cairan desinfektan. Cairan itu bisa disemprotkan ke kandang untuk membunuh kuman dan virus. Pihaknya juga menyediakan alat uji cepat atau rapid test untuk flu burung, sehingga jika terjadi kematian unggas bisa dengan cepat dilakukan tindakan.
“Jika ada laporan kejadian unggas mati dalam jumlah banyak, kami akan tes dulu, sebelum dibawa sampelnya ke laboratorium,” he said.
Tim reaksi cepat untuk penanganan virus pada hewan juga dibentuk. Tim ini sudah terbentuk sejak tahun 2007 ketika wabah flu burung merebak di Indonesia. later, tim ini akan melakukan sosialisasi penyakit flu burung kepada peternak. Then, disiapkan langkah cepat penanganan. The weather yang tak menentu juga rawan menjamurnya virus, karena itu peternak diminta waspada.
Salah satu indikasi flu burung adalah kematian mendadak hingga 100 percent. Then, jengger dan pial unggas membengkak kebiruan.
Next page :
“Antisipasinya, kebersihan kandang sangat penting,he concluded. (flowers/hen)
