BANYUWANGI – Pekan Olah raga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V yang akan digelar di Banyuwangi terus mendapat sorotan. Because, tuan rumah dinilai belum maksimal dalam menyukseskan agenda olahraga paling akbar itu. Especially, tuan rumah mungusung ambisi sukses ganda dalam ajang multieven itu.
Misi sukses itu adalah mengawinkan sukses sebagai penyelenggara dan hasil manis meraih prestasi. Tentang prestasi, KONI Banyuwangi mencanangkan masuk lima besar perolehan medali terbanyak. Tentu saja peluang itu terbuka. It is just, peluang tuan rumah meraih itu terancam meleset. Kendalanya, program yang dicanangkan tidak berjalan dengan baik. Salah satu pemicunya adalah belum cairnya dana pembinaan senilai Rp 5 billion.
Until yesterday (11/3] dana yang sudah jelas peruntukannya itu belum diterima setiap cabang olahraga (sport). even though, dana tersebut sangat dibutuhkan bagi semua cabor. Karena dana tak kunjung cair, program yang sudah dirumuskan pun berantakan. “Program TC terpadu yang dirumuskan tanggal 15 Januari lalu tidak jalan.” sesal ketua Persatuan Panahan seluruh lndonasia (perpani)Banyuwangi, Bonavita Budi wijayanto.
She said, dana tersebut sangat ftal bagi persiapan atlet. Karena dana tak kunjung cair, tidak sedikit cabor yang menjerit. Karena dana belum cair itu, jadi bukti sukses prestasi bukan prioritas utama,” kritik pria asal Genteng itu. Otherwise, Bannyuwangi berjuang keras untuk menyiapkan sarana dan prasarana infrastruktur untuk menghadapi ajang multieven itu.
Pembangunan proyek diberbagai titik yang dikerjakan mulai tahun 2014 lalu itu menghabiskan miliaran rupiah. “Sepertinya spirit proyek venue yang lebih diutamakan daripada pembinaan atlet.” he said. Separately, Ketua Umum KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi berusaha keras agar dana tersebut Segera bisa dicairkan. Dia akan berusaha agar dana pembinaan itu cepat terealisasi. “Kami upayakan pertengahan bulan ini bisa cair, he said.(radar)
